Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Maju Pilgub Jatim 2024

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 17 Mei 2024 22:07 WIB
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto (kiri) bersama mantan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (17/5/2024). (Foto: ANTARA)
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto (kiri) bersama mantan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (17/5/2024). (Foto: ANTARA)

Jakarta, MI - Partai Golkar secara resmi mengusung mantan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dalam Pilgub Jatim 2024.

"Tadi dalam pertemuan silaturahmi sekaligus dari badan pemenangan dari kemenangan Pemilu Partai Golkar, kami sudah mengeluarkan surat keputusan untuk mengusung Khofifah dan Emil sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur," kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (17/5/2024).

Dijelaskan Airlangga, bahwa dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa hal, termasuk keinginan partainya agar Khofifah-Emil, melanjutkan kembali kepemimpinan di Jatim.

"Kami juga ingin melanjutkan karena dalam Pilpres kemarin Jawa Timur hasilnya baik, dan juga Khofifah dan Emil di Pilkada yang lalu juga pertama kali diberikan penugasan oleh Partai Golkar," ujarnya.

Partainya, lanjut Airlangga, konsisten untuk mendukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim, dan sudah berkomunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Partai Golkar merupakan anggota KIM, untuk mengusung Presiden-Wakil Presiden terpilih RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dalam Pilpres 2024. Partai lain yang tergabung dalam KIM meliputi Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Kami sudah komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju yang seluruhnya punya calon yang sama. Jadi, kalau kami lihat di Jawa Timur, Koalisi Indonesia Maju ini punya 52 persen (suara)," jelasnya.

"Jadi cukup, tetapi kalau yang lain (partai nonkoalisi) mau ikut, boleh," sambungnya.

Selain itu, ia mengatakan bahwa tujuan partainya mengusung Khofifah-Emil karena tidak ingin kemajuan Jatim, tidak dilanjutkan kembali oleh mereka.

"Kami tidak ingin pasangan yang sangat bekerja sama baik memajukan Jawa Timur, menurunkan kemiskinan ekstrem, penanganan COVID-19 yang baik, jadi proven leadership (contoh kepemimpinan) untuk di Jawa Timur, (sehingga) akan terus kami usung," tandasnya.