PDIP Endus Aroma Cawe-cawe di Pilkada 2024, Gerindra: Kita Tunggu Saja Hukuman Rakyat

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 20 Juni 2024 14:18 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman (Foto: MI/Dhanis)
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman, membantah soal tudingan yang menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan kembali cawe-cawe pada Pilkada serentak 2024.

Menurutnya pernyataan yang dilontarkan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat bukanlah sikap resmi dari PDIP. 

"Pak Djarot saya pikir apakah mewakili resmi temen-temen PDIP?" kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/6/2024). 

Menurutnya narasi-narasi politik seperti itu sudah tidak lagi menjual, hal itu bisa dilihat dari kontestasi Pilpres 2024, sehingga berlaku juga dengan Pilkada 2024.

"Kita ini kan baru saja melewati kontestasi berbagai macam fitnah tuduhan apalagi ya hal-hal seperti itu ya, kan rakyat sudah menentukan pilihan, bahwa tidak diterima rakyat segala bentuk narasi seperti itu," ujarnya. 

Kata Habiburokhman, para pelontar narasi politik cawe-cawe telah mendapatkan hukum dari rakyat dengan tidak memilihnya di pemilu maupun pileg. 

"Yang nuding-nuding cawe-cawe kaya batre handphone itu kan bentuk hukuman rakyat kepada yang menuding cawe-cawe bukan institusinya ya pada orang yang nuding cawe-cawe rakyat sudah menghukum mereka," ucapnya. 

"Apakah sekarang ingin mengulangi kesalahan yang sama? Ya silahkan monggo," tambahnya. 

Bahkan ia mengingatkan, kepada siapapun agar tak perlu membuat narasi seperti itu lagi pada Pilkada 2024, karena rakyat tak menginginkannya. 

"Kalau masih ada orang yang ingin mengulangi perilaku yang sama, memfitnah Pak Jokowi dan sebagainya, kita tunggu saja hukuman rakyat berikutnya," pungkasnya. 

Sebelumnya, Djarot menilai terdapat indikasi jika Presiden Jokowi akan kembali melakukan cawe-cawe pada gelaran Pilkada 2024. 

Pernyataan itu disampaikan Djarot guna menanggapi terkait niatan Jokowi yang ingin melanjutkan distribusi bantuan sosial (bansos) berupa beras hingga Desember 2024.

"Kita bukan hanya mencium cawe-cawe, tapi melihat dengan jelas dan gamblang, basa jawane (bahasa Jawanya) cetho welo welo. Artinya, cawe-cawe itu gamblang banget, ketok (kelihatan) banget gitu lho," kata Djarot di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/5) lalu.