Cara Cepat Urus Desain Izin Bangunan Gratis Lewat Inovasi PELITA REVIT di Jakarta
Jakarta, MI - Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu (UP PMPTSP) Kecamatan Kemayoran menghadirkan inovasi layanan terbaru bernama Inovasi Peningkatan Layanan Gambar Teknik Arsitektur Gratis Revit atau PELITA REVIT.
Program ini merupakan pengembangan dari layanan sebelumnya, yakni GPA Gratis (Gambar Perizinan Arsitektur Gratis), yang dirancang untuk mempermudah masyarakat memenuhi kebutuhan teknis perizinan bangunan.
Kepala Bagian Tata Usaha UP PMPTSP Kecamatan Kemayoran, Ahmad Fauzi Kuncoro Yakti, yang menggagas inovasi ini pada akhir triwulan IV tahun 2024, menjelaskan bahwa PELITA REVIT hadir untuk menjawab tantangan efisiensi dan akurasi desain yang selama ini dihadapi petugas.
“Sebelum adanya PELITA REVIT, kami menggunakan dua aplikasi berbeda—AutoCAD untuk gambar 2D dan SketchUp untuk gambar 3D. Hal ini membuat proses pengerjaan menjadi lebih lama dan berisiko terjadi ketidaksesuaian antar-desain,” ujar Fauzi di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Berdasarkan survei internal yang dilakukan di lingkungan UP PMPTSP Kecamatan di wilayah Jakarta Pusat, sekitar 37,5 persen petugas membutuhkan waktu lebih dari lima hari untuk menyelesaikan desain, melebihi batas waktu yang ditetapkan dalam SOP GPA Gratis.
Untuk mengatasi kendala tersebut, tim Kemayoran memperkenalkan penggunaan Autodesk Revit, perangkat lunak berbasis Building Information Modeling (BIM) yang memungkinkan seluruh proses desain dilakukan dalam satu platform terpadu.
“Dengan Revit, proses desain menjadi jauh lebih efisien. Berdasarkan analisis dan pengalaman pengguna, waktu pengerjaan bisa dipangkas hingga 50 persen tanpa mengurangi kualitas gambar,” jelas Fauzi.
Melalui PELITA REVIT, waktu penyelesaian desain yang sebelumnya membutuhkan lima hari kini dapat diselesaikan hanya dalam dua hari. Bahkan, menurut Fauzi, untuk rumah sederhana dua lantai, proses pembuatan gambar bisa rampung hanya dalam waktu tiga jam.
Implementasi inovasi ini dimulai dengan pelatihan bagi tenaga ahli arsitek, mencakup pengenalan konsep BIM, fitur-fitur Revit, hingga simulasi permodelan bangunan. Hasilnya pun terlihat signifikan. Petugas yang telah menggunakan Revit mampu menyelesaikan desain dalam waktu kurang dari satu hari, jauh lebih cepat dibandingkan metode lama.
Kepuasan masyarakat pun meningkat. Salah satu warga Kelurahan Sumur Batu, David, yang mengajukan permohonan GPA Gratis untuk desain rumah tinggalnya, mengaku puas dengan pelayanan yang diterimanya.
“Saya puas banget dengan layanan PELITA REVIT. Pelayanan mudah, gambarnya cepat dan bagus, konsultasi juga dilayani dengan baik. Petugasnya nurut dengan keinginan saya, dan yang paling keren, ini benar-benar gratis,” ujar David saat ditemui di kantor UP PMPTSP Kecamatan Kemayoran.
Fauzi menambahkan bahwa penerapan Revit juga berpotensi mendukung pengembangan Informasi Penanaman Modal Terpadu (IPMT). “Output gambar arsitektur dari Revit dapat diunggah ke dalam peta digital 3D dengan ukuran skalatis dan presisi. Ini akan sangat membantu dalam pengembangan data investasi di wilayah,” terangnya.
Dampak positif inovasi ini mencakup efisiensi waktu kerja, peningkatan kualitas desain, serta peningkatan kepuasan masyarakat terhadap layanan publik. PELITA REVIT bahkan dinilai dapat direplikasi di unit pelayanan lain untuk mendukung percepatan layanan berbasis teknologi di berbagai sektor.
Atas terobosannya, Inovasi PELITA REVIT berhasil meraih penghargaan dari Kepala Dinas PMPTSP Provinsi DKI Jakarta sebagai Inovasi Terbaik Semester II Tahun 2024.
Topik:
inovasi pelayanan publik kemayoran PMPTSP DKI Jakarta PELITA REVIT