Harga Pakan Ternak Ragunan Jauh Lebih Mahal Dibanding Warga Binaan Panti Asuhan, Pj Heru Budi Dimana?

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 13 Agustus 2024 3 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono [Foto: Doc. Pemprov DKI]
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono [Foto: Doc. Pemprov DKI]

Jakarta, MI - Kasus mark up atau penggelembungan anggaran untuk satwa di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, kini menjadi sorotan publik. Pasalnya, anggaran hingga ratusan miliar rupiah setiap tahun, digelontorkan Pemprov Jakarta dari APBD untuk mengelola taman satwa Ragunan.

Tercacat untuk penyediaan pakan satwa saja, pengelola mengalokasikan anggaran lebih dari Rp 31 miliar pada 2023. Anggaran puluhan miliar lainnya digelontorkan, untuk perbaikan sarana dan prasarana di kawasan itu.

Pengelola Ragunan dengan dukungan DPRD leluasa mengajukan anggaran, karena perusahaan penyedia ditunjuk langsung. Pengelola menunjuk perusahaan pengadaan pakan ternak, dengan metode e purchasing atau ekatalog.

Saat ini, harga satuan pakan ternak sangat sulit diakses publik. Hanya segelintir orang yang bisa melihat, berapa sebenarnya harga pakan ternak yang dibuat oleh pengelola.

Dari penelusuran Monitorindonesia.com, dari Laman LKPP, harga daging sapi untuk permakanan warga binaan Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 1, yang juga milik Pemprov Jakarta hanya Rp 120.000 per kilogram. 

Namun, harga pakan ternak dengan daging sapi serupa di Ragunan Rp 134.000 per kilogram. Beda harga yang sangat jauh yakni Rp 14.000 per kg, dibanding daging segar yang akan dikonsumsi oleh manusia. Sementara harga daging sapi di pasar hanya sekitar Rp 80.000 -90.000 per kg.

Pengelola Ragunan, mengajukan anggaran lebih dari Rp 5 miliar hanya untuk membeli daging sapi setiap tahun. Bila dikonversikan dengan harga pasar tentunya perbedaan nilai beli daging sapi yang sama, bisa mencapai Rp 50.000 per kilogram.

Belum lagi harga pakan ikan mas. Tahun 2023 pengelola Ragunan menggelontorkan anggaran untuk ikan Mas Rp 60.500 per kg. Pelaksana penyedia pakan itu, salah satunya PT. Graha cipta Pratama.

Sementara harga ikan mas, kebutuhan panti sosial bina Laras Harapan Sentosa 4, hanya Rp 31.000 per kg. Harga ikan mas lebih dari dua kali lipat dibanding harga untuk pakan ternak Ragunan.

Artinya, harga untuk pakan satwa Ragunan jauh lebih mahal dibanding harga untuk kebutuhan manusia di panti sosial.

Total pembelian daging sapi di Ragunan selama tahun 2023 yakni pada 31 Oktober 2023, 3 530 kg. Bulan September 3.642 kg dan Agustus 3.380 kg. 

Sementara pada Juli 3.561 kg, Juni 3.436 kg, Mei 3.430 kg, April 3.561 kg dan Maret 3.305 kg. Sedangkan  Februari 3.535 kg dan Januari 2023 sebanyak 3.170 kg.


"Pemprov Jakarta mengalokasikan anggaran jauh lebih besar ke satwa dibanding warga binaan di Panti Asuhan. Ini sangat miris," ujar Direktur Investigasi Indonesian Ekatalog Watch (INDECH) Hikmat Siregar kepada Monitorindonesia.com, Selasa (13/8/2024).

Perbedaan harga yang begitu mencolok tersebut telah menyebabkan kerugian negara hingga puluhan miliar setiap tahun di Ragunan. Hal itu terjadi setiap tahun karena penyedia pakar ternak di Ragunan hanya perusahaan itu-itu saja selama dua dekade terakhir.

Dugaan mark up dari proyek-proyek di Ragunan harus menjadi perhatian khusus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hikmat pun menyayangkan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta yang cenderung pasif melihat dugaan korupsi di Ragunan tersebut.

"Saya tidak begitu yakin Kejati DKI tak mengetahui dugaan korupsi yang begitu besar di Ragunan selama ini. Itu kan duit rakyat bukan duit pengelola dan rekanan binaan mereka," katanya.

Oleh karena itu, KPK sebagai aparat penegak hukum yang dipercaya masyarakat saat ini harus segera turun tangan membongkar dugaan korupsi di Ragunan. 

"Pekan depan, kami dari INDECH akan melaporkan pengelola dan eks pengelola Ragunan ke KPK tentunya dengan membawa bukti-bukti harga saat dulu di lelang dengan e purchasing. Tinggal menyiapkan berkas agar KPK lebih mudah menyekidiki kasus itu," tandasnya.

Sebelumnya, penelusuran Monitorindonesia.com dari laman Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) di Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan tahun anggaran 2023.

Untuk pengadaan Pakan Satwa saja mencapai Rp 30,6 miliar. Angka itu naik lebih dari 50 persen dibanding tahun anggaran 2022 yang hanya Rp 19,6 miliar.

Ada kenaikan Rp 11 miliar dalam setahun anggaran. Padahal, perusahaan penyedia pakan hanya itu-itu saja dari tahun ke tahun.

Perusahaan pengadaan pakan satwa di Ragunan selama 5 tahun terakhir adalah CV. Rosadia Petaho, PT Missindo Utama dan PT Graha Cipta Pratama.  

Pada 2022, anggaran pakan satwa diadakan melalui proses lelang yang memungkinkan adanya efisiensi anggaran karena proses tender.

Namun pada 2023, pengadaan pakan satwa dilakukan dengan cara penunjukan langsung atau e-purcahsing. 

Artinya pada 2023, tak ada lagi proses lelang. Pengelola Ragunan tinggal menunjuk perusahaan yang telah terdaftar di LKPP.

Alhasil, harga pengadaan melonjak naik lebih dari 50 persen. Perusahaan pememang sama yakni yang disebutkan diatas.

Naiknya anggaran pakan satwa ini dalam setahun lebih dari 50 persen menjadi pertanyaan sejumlah pihak.