Penyakit Jantung Koroner? Waspadai 3 Tanda dan Gejalanya

Venny Carasea
Venny Carasea
Diperbarui 20 November 2021 10:00 WIB
Monitorindonesia.com-Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika pembuluh darah utama yang memberi pasokan darah, oksigen, dan nutrisi untuk jantung menjadi rusak. Penyakit ini termasuk ke dalam jenis penyakit jantung kronis yang menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian di dunia. Ada beberapa gejala penyakit jantung koroner yang sebaiknya Anda waspadai, diantaranya adalah: 1. Nyeri Dada (angina) Angina adalah nyeri dada yang teramat sangat intens akibat otot jantung tidak mendapatkan cukup pasokan darah kaya oksigen. Rasa sakitnya mirip dicubit atau dada tertindih benda berat. Nyeri ini bisa menjalar ke leher, rahang, bahu, tangan sisi kiri, punggung, dan perut sisi kiri (sering dianggap maag). Rasa nyeri dapat muncul dan menjadi lebih parah saat pasien sedang beraktivitas berat, misalnya berolahraga. Namun perlu diingat juga, tidak semua nyeri dada adalah gejala penyakit jantung koroner. Nyeri dada akibat penyakit jantung koroner umumnya biasa disertai oleh gejala lainnya, seperti keringat dingin. 2. Keringat Dingin dan Mual Ketika pembuluh darah menyempit, otot-otot jantung akan kekurangan oksigen, sehingga menyebabkan suatu kondisi yang disebut iskemia. Kondisi ini akan memicu suatu sensasi yang sering dideskripsikan sebagai keringat dingin. Di sisi lain, iskemia juga dapat memicu reaksi mual dan muntah. 3. Sesak Napas Jantung yang tidak berfungsi normal akan kesulitan memompa darah ke paru-paru, sehingga Anda akan kesulitan bernapas. Selain itu, cairan yang berkumpul di paru-paru juga menyebabkan sesak napas bertambah parah. Sesak napas yang menjadi gejala dari penyakit jantung koroner biasanya terjadi bersamaan dengan nyeri dada. #Penyakitjantung #Health Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Beberapa faktor yang dapat memengaruhi PJK, meliputi: Usia lanjut. Semakin tua, arteri akan semakin menyempit dan rapuh. Pria lebih memiliki risiko terkena penyakit jantung koroner daripada wanita. Apabila ada anggota keluarga yang mengidap gangguan jantung, maka risiko PJK meningkat. Merokok. Nikotin dapat menyebabkan penyempitan arteri sementara karbon monoksida menyebabkan kerusakan pembuluh. Memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan/atau kadar lemak darah yang tinggi. Memiliki trauma mental atau stres psikologis berat jangka waktu panjang. [Sumber:Halodoc]