Netanyahu: Israel Pukul Telak Musuh

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 1 Agustus 2024 2 jam yang lalu
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu

Jakarta, MI - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa negaranya, telah menyebabkan kerusakan parah pada kelompok bersenjata pro-Iran. Namun tidak menyebutkan pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.

"Israel telah melancarkan pukulan telak terhadap semua musuh. Kita berada dalam perang penting melawan Iran dan poros kejahatan mereka," kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan langsung di televisi, pada Rabu (31/7/2024) malam.

Ini adalah pertama kalinya Netanyahu berbicara, sejak pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran, pada Rabu. Namun Netanyahu tidak menyebutkan peristiwa tersebut dalam pidatonya. 

Meskipun Hamas, Iran dan banyak negara lainnya menyalahkan Israel atas serangan tersebut, pemerintah Netanyahu tidak mengaku bertanggung jawab, dan mengatakan tidak akan mengomentari pembunuhan tersebut.

Dalam pidatonya, Netanyahu menyebutkan serangan terhadap Mohammed Deif, kepala sayap bersenjata Hamas, di Gaza beberapa minggu lalu, serangan udara di pelabuhan Hodeida yang dikendalikan oleh kelompok Houthi di Yaman dan serangan terhadap gedung pengadilan di Lebanon ibu kota Beirut membunuh Fuad Shukr, tangan kanan pemimpin kelompok bersenjata Hizbullah.

Hamas, Houthi, dan Hizbullah adalah kelompok bersenjata yang didukung Iran dan selalu menganggap Israel sebagai musuh. Netanyahu mengatakan bahwa Fuad Shukr adalah orang yang menjaga hubungan antara Hizbullah dan Iran, dan bertanggung jawab langsung atas serangan roket yang menewaskan 12 remaja dan melukai banyak orang di kota Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan, sebuah wilayah yang dikuasai oleh Iran Israel, pada 27 Juli.

Hizbullah membantah pihaknya bertanggung jawab atas serangan Majdal Shams.

“Kami telah menyelesaikan keluhan kami dengan Haji Mohsin,” kata Netanyahu, menggunakan nama samaran Shukr. 

“Kami akan melunasi utang dengan semua orang yang merugikan negara ini dan membuat mereka membayar harga yang mahal atas agresi mereka terhadap Israel,” tambahnya.

Namun, Perdana Menteri Israel juga memperingatkan bahwa hari-hari sulit akan datang dan negaranya menghadapi serangkaian ancaman dari mana-mana. “Kami siap menghadapi segala skenario, serta bersatu dan bertekad melawan segala bahaya,” ujarnya.

Netanyahu menegaskan bahwa konflik akan berlanjut untuk waktu yang lama dan meminta rakyat Israel untuk bertahan, dan menambahkan bahwa ia telah mendapat tekanan baik dari dalam maupun luar negeri, dan mendesaknya untuk mengakhiri pertempuran.

"Saya tidak akan menyerah pada suara-suara itu. Semua prestasi dalam beberapa bulan terakhir diraih karena kita pantang menyerah, berani mengambil keputusan dalam menghadapi tekanan dalam dan luar negeri. Kita akan berjuang dan menang bersama," tegasnya.