Pelaksanaan Belajar Mengajar Masih Pro Kontra, Dasco Minta Terus Ada Evaluasi

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 10 Februari 2022 14:18 WIB
Monitorindonesia.com - Pelaksanaan belajar mengajar di tengah masa pandemi Covid-19, masih ada perbedaan pendapat. Ada yang meminta atau setuju proses belajar mengajar dilaksanakan jarak jauh, dan yang menolak dan setuju dilaksanakan pembelajaran tatap muka. Perdebatan pendapat ini diungkapkan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan di Kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (10/2/2022), terkait pelaksanaan belajar pengajar. "Ini (pelaksanaan belajar mengajar) kan masih pro kontra di masyarakat, banyak orang tua murid yang kuatir anaknya tekena virus kalau belajar secara tatap muka. Disisi lain, ada juga aspirasi masyarakat, yang berpendapat berbeda, merasa iba kepada anak mereka karena sudah jenuh di rumah, bermain gadget dan main game dan lainnya," kata Dasco. Terkait dengan polemik proses belajar mengajar ini, dia pun minta kepada pemerintah untuk mengevaluasi dari waktu ke waktu dengan melihat tingkat laju dari Covid-19. "Avaluasi tersebut perlu untuk kepentingan bersama," ujar Ketua Harian Partai Gerindra ini lagi. Begitu juga dengan satu daerah yang memberlakukan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dengan Level 2 atau Level 3, Dasco menyatakan sebaiknya pemerintah mengevaluasi dari waktu ke waktu. "Nah, mungkin kebijakan mengenai pembelajaran jarak jauh di level tersebut mungkin bisa dilakukan tergantung dari evaluasi pemerintah," terangnya. Termasuk pada sekolah yang saat ini masih menjalankan pembelajaran tatap muka, Dasco mengingatkan supaya menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terutama akan adanya klaster-klaster baru. (Ery)
Berita Terkait