Cabut Gigi Atas Sebabkan Kebutaan, Fakta atau Mitos?

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 3 Juli 2022 02:36 WIB
Jakarta, MI – Hingga saat ini masih sebagain masyarakat masih percaya bahwa jika mencabut gigi bagian atas bisa menyebabkan kebutaan. Hal ini bahkan sering kali dijadikan sebagai salah satu alasan untuk tidak mencabut gigi bagian atas, padahal giginya sudah tidak dapat lagi dipertahankan bahkan bisa menjadi sumber infeksi. Dokter gigi M Try Utomo Insana Putra memastikan bahwa pencabutan gigi bagian atas tidak menyebabkan kebutaan karena tidak ada kaitan antara saraf mata dengan saraf gigi. “Sistem saraf pusat di otak terdapat 12 cabang saraf atau nervus kranial. Untuk penglihatan mata, itu persarafi oleh saraf optic. Sedangkan untuk gigi dan rahang dipersarafi oleh saraf trigeminal. Jadi, sudah jelas bahwa sistem persarafannya berbeda,” kata Dokter Tri Putra dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (3/7). Lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Tri Sakti itu mengatakan kabar angin itu hanya sebatas mitos sebab sebenarnya tidak ada kaitan antara saraf mata dengan saraf gigi. Makanya dr Tri menyarankan agar tidak langsung percaya kepada informasi yang belum diketahui faktanya. “Cek dulu faktanya melalui sumber yang kredibel,” ujarnya. Ia menuturkan era digital saat ini dapat dimanfaatkan untuk mempermudah penyebarluasan informasi berdasarkan fakta sehingga dapat terus mengedukasi masyarakat Indonesia tentang fakta seputar gigi. “Karena sekarang memperoleh informasi di era digital sangat mudah. Tentu hal ini juga memudahkan kami para tenaga medis dan dokter gigi untuk menyebarkan informasi-informasi yang kredibel dan bisa menjelaskan faktanya melalui sebuah konten di media sosial, di mana setiap orang dapat memperoleh informasi dari mulut ke mulut dan bisa teredukasi,” tuturnya. Dokter Tri berharap masyarakat semakin teredukasi tentang kesehatan gigi dan tidak langsung percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. [iwah]
Berita Terkait