Dampak Negatif Jika Melakukan Diet Ekstrem!

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 4 Juli 2022 22:59 WIB
Jakarta, MI - Memiliki berat badan yang ideal merupakan dambaan banyak orang. Tidak heran bila sebagian orang memilih untuk melakukan diet agar mempunyai tubuh yang ideal. Namun tidak sedikit orang yang memilih jalur diet ekstrem demi menurunkan berat badan secara cepat. Padahal, diet ekstrem dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh. Dr Ferry mengatakan, jika cara dietnya terlalu ekstrem, dapat memberikan ragam komplikasi pada tubuh. “Kalau caranya salah, itu bisa berdampak komplikasi seperti akut dan kronis. Misalnya, awalnya kekurangan nutrisi, mungkin karena kekurangan protein, rambutnya bisa rontok,” ucapnya. “Diet ekstrem ini mungkin disebabkan oleh ketidaktahuan tentang pengetahuan gizi. Jadi, berpikir diet itu tidak makan, padahal diet itu adalah makan sebenarnya,” ujar General Practitioner/ Master of Science Human Nutrion, Dr Ferry C Wirawan, seperti dikutip dari siaran langsung di kanal YouTube Partai Perindo. “Jadi, mungkin kalau kalori defisit parah, sampai tidak ada asupan nutrisi, kurang cairan, jadi dapat berdampak membuat gulanya rendah atau hipoglikemia, tensinya rendah atau hipotensi, sampai akhirnya dia bisa kolaps juga, itu yang bahaya,” sambungnya. Dr Ferry juga menjelaskan, orang yang tidak termasuk obesitas, idealnya turun sekira 0,5 sampai 1 kilogram per minggu. “Semakin besar atau semakin tinggi berat badan seseorang, itu penurunan berat badannya bisa lebih banyak di awal, dan itu enggak apa-apa. Tapi idealnya, orang turun berat badan tuh seminggu 0,5 sampai 1 kilogram, itu yang aman. Dan itu yang turun harus lemaknya bukan cairan tubuh atau massa otot tubuh,” jelasnya.
Berita Terkait