Manfaat Stroberi untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Kurangi Peradangan Sendi

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 16 Agustus 2022 22:00 WIB
Jakarta, MI – Stroberi atau juga dikenal dengan nama arbei, dari bahasa Belanda (aardbei) adalah sebuah varietas stroberi yang paling banyak dikenal di dunia. Seperti spesies lain dalam genus Fragaria, buah ini berada dalam keluarga Rosaceae. Secara umum buah ini bukanlah buah, melainkan buah semu, artinya daging buahnya tidak berasal dari ovari tanaman (achenium) tetapi dari bagian bawah hypanthium yang berbentuk mangkuk tempat ovari tanaman itu berada. Stroberi sumber vitamin C dan sangat kaya akan antioksidan yang memiliki manfaat untuk kesehatan jantung hingga mata. Berikut manfaat Stroberi untuk kesehatan: 1. Menangkal Kanker Manfaat pertama, Vitamin C adalah salah satu antioksidan yang dapat membantu pencegahan kanker, karena sistem kekebalan tubuh yang sehat adalah pertahanan terbaik tubuh. "Asam ellagic telah terbukti menghasilkan sifat anti-kanker seperti menekan pertumbuhan sel kanker," kata Edwards. 2. Turunkan kolesterol Menurut Yayasan Jantung dan Stroke, penyakit jantung adalah salah satu penyebab utama kematian di kalangan wanita Kanada. Manfaat stroberi termasuk penguat kesehatan jantung yang kuat. 3. Kurangi peradangan sendi Antioksidan dan fitokimia yang ditemukan dalam stroberi juga dapat membantu mengurangi peradangan sendi, yang dapat menyebabkan radang sendi dan juga dapat menyebabkan penyakit jantung. Sebuah studi yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health menunjukkan bahwa wanita yang makan 16 atau lebih stroberi per minggu 14 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami peningkatan kadar protein C-reaktif (CRP) – indikasi peradangan dalam tubuh. 4. Menjaga Kesehatan Mata Sifat antioksidan dalam stroberi juga dapat membantu mencegah katarak, pengaburan lensa mata, yang dapat menyebabkan kebutaan di usia yang lebih tua. Mata kita membutuhkan vitamin C untuk melindunginya dari paparan radikal bebas dari sinar UV matahari yang keras, yang dapat merusak protein dalam lensa. Vitamin C juga berperan penting dalam memperkuat kornea dan retina mata. Sementara vitamin C dosis tinggi telah ditemukan meningkatkan risiko katarak pada wanita di atas 65 tahun. Para peneliti dari Karolinska Institutet di Stockholm mencatat bahwa risiko tersebut berkaitan dengan vitamin C yang diperoleh dari suplemen, bukan vitamin C dari buah-buahan dan sayuran.
Berita Terkait