Ini Akibatnya Jika Karang Gigi Tidak Dibersihkan

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 27 Oktober 2022 22:20 WIB
Jakarta, MI - Karang gigi (dental calculus) adalah penumpukan plak yang mengandung bakteri dari sisa-sisa makanan yang menempel di permukaan gigi. Lama-kelamaan, plak ini akan mengeras karena mengalami mineralisasi. Perlu diketahui bahwa karang gigi tidak bisa dihilangkan dengan menyikat gigi biasa. Diperlukan tindakan khusus berupa scaling, yaitu pembersihan karang gigi dengan alat scaler ultrasonic. Berikut dampak Karang Gigi yang tidak dibersihkan: 1. Menjadi Tempat Bersarangnya Bakteri Karang gigi bisa memberi efek yang serius pada kesehatan mulut, terutama bila muncul di atas garis gusi. Sebab, disanalah tempat yang tepat bagi bakteri untuk bersarang, kemudian masuk ke dalam gusi dan merusaknya. Akibatnya, gusi akan mengalami iritasi dan peradangan. 2. Gingivitis atau Radang Gusi Karang gigi yang dibiarkan menumpuk bisa memicu peradangan pada gusi yang disebut gingivitis atau radang gusi. Saat gingivitis sudah terjadi, tapi karang gigi tidak kunjung dibersihkan, maka kamu tinggal menunggu waktu saja sampai mengalami penyakit periodontitis. Penyakit ini berupa kantong nanah yang muncul di antara gusi dan gigi. 3. Membuat Gigi Menjadi Rapuh Saat periodontitis terjadi, sistem pertahanan tubuh akan melakukan reaksi perlawanan terhadap bakteri yang ada di dalam kantong nanah gigi. Namun, disaat yang bersamaan, bakteri juga akan melepaskan zat pertahanan diri. Kondisi ini mengakibatkan tulang gigi dan jaringan di sekitarnya bisa mengalami kerusakan. Bila dibiarkan terus berlanjut, gigi akan mudah mengalami penipisan tulang dimana gigi tertanam. 4. Memicu Penyakit Jantung dan Stroke Masalah kesehatan gusi juga bisa memicu terjadinya penyakit jantung dan stroke. Hal ini diduga karena bakteri dan mikroorganisme yang terdapat dalam plak gigi bisa masuk ke dalam aliran darah dan menimbulkan peradangan. Akibatnya, pembuluh darah akan mengalami kerusakan atau penyumbatan. Bila aliran darah tersumbat, maka risiko mengalami penyakit jantung dan strok akan meningkat. [Sumber: Halodoc]
Berita Terkait