Mengigau Saat Tidur? Ini Penyebabnya Menurut Sains

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 2 Juli 2023 10:00 WIB
Jakarta, MI - Hampir setiap orang pernah mengigau saat sedang tidur. Meskipun cenderung lebih umum pada anak-anak. Sebuah studi tahun 2010 di jurnal Sleep Medicine menunjukkan bahwa sekitar dua pertiga orang setidaknya pernah mengigau sekali saat dewasa. Mengigau tidak dianggap sebagai gangguan tidur tetapi variasi normal dari perilaku tidur manusia. Namun, meskipun mengigau bukanlah gangguan, hal itu dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan pada tidur seseorang dan pada tidur seseorang yang berbagi kamar atau tempat tidur dengannya. Mengigau, atau somniloquy, adalah saat seseorang membuat vokalisasi saat tidur. Vokalisasi ini bisa berupa kata dan frasa lengkap, atau bisa berupa gumaman, teriakan, atau bahkan tawa. Studi pada 2009 menjelaskan beberapa orang mengucapkan kata yang selaras dengan yang apa mereka ucapkan dalam mimpi saat mengigau. "Mengigau cenderung terjadi pada tahap tidur yang kita sebut non-rapid eye movement atau tidur non-REM," katanya. "Selama tahap ini otak kita relatif tenang, dibandingkan dengan apa yang kita lihat selama tidur gerakan mata yang cepat [di mana kita bermimpi]," kata Jennifer L. Martin, profesor kedokteran di American Academy of Sleep Medicine seperti dikutip dari Live Science. Apa penyebab mengigau? Para peneliti mengukur aktivitas otak untuk mengetahui penyebab mengigau. Analisis terbaru menunjukkan kesamaan antara mengigau dan bicara terjaga normal, kata St Louis. Studi linguistik, seperti makalah tahun 2017 di jurnal Sleep, juga menunjukkan bahwa sifat-sifat pembicaraan saat tidur - bahasa, pola, sintaksis, dan semantik - mengikuti aturan yang sama dengan percakapan orang sehari-hari dan karenanya dapat dipahami. Mengigau dapat dikaitkan dengan konsolidasi memori, ketika otak yang sedang tidur meninjau kembali pengalaman untuk memasukkan pengalaman penting ke dalam memori jangka panjang. Sedangkan penelitian lain pada 2001 menyebutkan penyebab mengigau bisa berbeda antara anak-anak dan dewasa. Penyebab mengigau pada anak-anak mungkin terjadi karena otak mereka "belajar apa yang tidak boleh dilakukan saat sedang tidur". Sedangkan pada orang dewasa, mengigau bisa terjadi akibat faktor genetik atau masalah pernapasan seperti apnea. Bisakah berhenti mengigau? Mengigau biasanya dianggap sebagai sifat yang tidak berbahaya, tetapi bisa jadi tidak menyenangkan bagi siapa pun yang mendengar. Untuk menghentikan seseorang mengigau, Martin dari American Academy of Sleep Medicine menyarankan untuk menyentuh pelan tubuh orang yang mengigau. Sentuhan ini akan menghentikan perilaku tersebut. Mengigau, bersama dengan perilaku tidur lainnya seperti tidur berjalan dan mendengkur, cenderung menjadi lebih buruk ketika orang kurang tidur, kata Martin kepada Live Science. "Jadi, memastikan Anda mendapatkan tidur yang baik dan sehat cenderung mengurangi seberapa sering hal itu (mengigau) terjadi," kata Martin.

Topik:

Tidur Mengigau