3 Penyebab Baby Blues dan Cara Mengatasinya

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 12 Juni 2024 09:48 WIB
Ilustrasi [Foto: iStock]
Ilustrasi [Foto: iStock]

Jakarta, MI - Baby blues adalah gangguan suasana hati yang dialami ibu setelah melahirkan, ditandai dengan perasaan cemas, sedih, dan lelah yang berlebihan. Kondisi ini umumnya, berlangsung dalam beberapa minggu setelah melahirkan.

Gangguan ini membuat ibu mudah marah, menangis, dan sulit berkonsentrasi, terutama bagi ibu muda yang baru pertama kali melahirkan. 

Gejalanya termasuk, tidak ada keinginan untuk merawat bayi, merasa sedih yang berlebihan, serta merasa tidak mampu menangani dan menjalani tugas sebagai seorang ibu.

Dikutip dari laman RSU Bunda, berikut penyebab baby blues:

1. Perubahan hormone

Penyebab utama baby blues, meliputi perubahan hormon yang drastis setelah melahirkan, di mana kadar estrogen dan progesteron menurun tajam. Kondisi ini juga membuat ibu kesulitan beradaptasi dengan rutinitas baru mengurus bayi.

2. Kesulitan beradaptasi

Setelah persalinan pertama, umumnya ibu akan kesulitan untuk mengurus anak karena belum terbiasa akan hal tersebut. Dari memandikan anak, menyusui, atau menenangkan anak akan menjadi rutinitas baru yang cukup menyita waktu dan tenaga.

3. Kurang tidur

Tidur yang cukup juga merupakan faktor penting, karena ibu sering terbangun di malam hari untuk merawat bayinya. Kekurangan waktu tidur membuat seorang ibu mengalami baby blues karena kondisi fisik nan lelah makin sulit untuk menghadapi kebiasaan baru untuk mengurus anak.

Cara mengatasi baby blues

Pada umumnya, penyebab baby blues dan gejalanya, dapat hilang dengan sendirinya, namun seringkali gangguan ini tetap harus diatasi dengan segera. Dukungan dari pasangan dan keluarga, sangat penting untuk membantu ibu pulih dari baby blues.

Pastikan ibu istirahat cukup dan teratur, tidak membebani diri sendiri, olahraga yang rutin, mengonsumsi makanan bergizi, dan tidak minum alkohol agar dapat meregenerasi kembali kondisi fisik dan mental secara optimal. 

Jika gejala berlanjut, konsultasi dengan profesional medis diperlukan. 

Berita Terkait