Kasus Covid-19 Melesat, Anies : Dampak Dari Kelemahan Kita Semua

Adrian Calvin
Adrian Calvin
Diperbarui 11 Juni 2021 21:51 WIB
Monitorindonesia.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui kelemahan dalam pengawasan dan menurunnya kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi penyebab melambungnya kasus Covid-19 di Ibukota. “Mungkin kita juga mulai kurang disiplin ya semua ini dampak dari kelemahan kita semua,” kata Anies di Jakarta, Jumat (11/6/2021). Diketahui dalam dua hari terakhir, kasus Covid-19 di Ibukota terus meroket bahkan mencapai lebih dari dua ribu kasus. Selain itu, menurut Anies kenaikan pasien positif Corona yang cukup signifikan itu dampak dari kegiatan masyarakat di masa Lebaran. Di tambah lagi, adanya kedatangan pemudik saat arus balik Lebaran. “Ya justru itu dalam beberapa hari ini kan dampak dari pada mudik lebaran silaturahmi,” ujarnya. Untuk itu mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu meminta kepada masyarakat agar tidak merasa kebal terhadap penularan virus Corona meskipun telah mendapat suntikan vaksin Covid-19. Sebab vaksinasi hanya menekan gejala berat bukan untuk mencegah penularan. Karena itu upaya pencegahan dengan meningkatkan kedisiplinan lebih baik diterapkan ketimbang abai terhadap protokol kesehatan. Sekalipun kita telah melampaui 50 persen bahkan 60 persen vaksinasi di Jakarta. Bukan berarti kita lebih santai tapi justru harus lebih disiplin lagi,” beber dia Anies menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan tetap melaksanakan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus Covid-19 di Ibukota. “Kami minta semua keluarga disiplin untuk melaksanakan protokol kesehatan. Jangan abai, jangan lengah harus tetap waspada melaksanakan 3M, 4M dan 5 M sebaik mungkin,” tutup dia. Sebagai informasi Juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan DKI menjadi salah satu provinsi dengan tingkat kenaikan covid-19 yang cukup tinggi bahkan mencapai 302 persen. Lonjakan Kasus baru itu terjadi dalam 10 hari terakhir. “Dimana pada tanggal 1 Juni lalu kasus hariannya hanya 519 kasus, dan di tanggal 10 kemarin kasus hariannya mencapai 2.091 kasus, BOR di DKI Jakarta mencapai 62,13 persen,” kata Wiku dalam keterangannya hari ini. Akibat lonjakan kasus baru Covid-19 itu kata Wiku Jumlah pasien harian yang masuk ke Wisma Atlet meningkat drastis. “Kemudian selain kita melihat data dari BOR kita juga bisa melihat dari indikator lainnya yaitu pasien masuk harian di Wisma Atlet, hal ini dapat menggambarkan kegawatan yang terjadi karena semakin tinggi pasien harian yang masuk maka semakin menunjukkan kegawatan situasi. Tempat isolasi terpusat mengalami kenaikan pasien masuk harian dari yang sebelumnya 125 pasien masuk dalam satu hari menjadi 574 pasien masuk per hari ini pukul 6 pagi tadi artinya kenaikannya mencapai 359 persen,” tutur Wiku. (Zat)

Topik:

Covid DKI Melesat Kelemahan