PDIP DKI Minta Pemprov Antisipasi Kelelahan Tenaga Kesehatan

Adrian Calvin
Adrian Calvin
Diperbarui 26 Juni 2021 14:14 WIB
Monitorindonesia.com - Kondisi kenaikan kasus Covid-19 di Jakarta dan secara nasional saat ini tidak terlepas dari keramaian dan penularan karena tidak taat prokes. Keramaian di Jakarta yang terjadi sebelum keadaan saat ini adalah kerumunan masyarakat belanja di Tanah Abang, Ancol dan Ragunan yang telat diantisipasi, padahal selalu ramai saat libur panjang. Anggota DPRD DKI dari Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak mengatakan, penyekatan menghadapi lebaran yang lalu, masyarakat Jakarta berbondong-bondong mencari hiburan. Sulitnya masyarakat menahan diri untuk tidak mudik, juga membuat kasus ini meninggi secara nasional. "Terutama di Jakarta saat arus balik mulai terjadi. Dengan demikian, Jakarta masih menjadi episentrum wabah ini, dan memerlukan pendekatan ekstra ketat," ujar Gilbert, Sabtu (26/6/2021). Dikatakan, saat ini konsep penanganan wabah dari Pemerintah sudah bagus, hanya pelaksanaan yang masih harus diperkuat. Beberapa lokus minoris masih harus diawasi ketat dan diberi prioritas untuk vaksinasi. "Titik lemah saat lalu dan kondisi sekarang adalah tempat kerumunan yang tidak menaati prokes seperti pasar, pemukiman padat, sarana transportasi publik, perkantoran dan rumah atau keluarga. Tentu keluarga sulit untuk disuruh bermasker selama di rumah," katanya. Kata Gilbert, DKI Jakarta harus segera mencapai target vaksinasi seluruh penduduk yang belum terkena infeksi, karena vaksin yang ada dengan efikasi 57% mengharuskan vaksinasi populasi seluruh penduduk DKI untuk mendapatkan kekebalan komunitas sebesar 70%. Menurutnya, kondisi saat ini yang perlu dibantu adalah sarana pelayanan kesehatan yang perlu ditambah tenaga baik tenaga kesehatan dan tenaga keamanan. Tenaga kesehatan yang “bertempur” 18 bulan sejak Januari 2020 sudah kelelahan (exhausted) sehingga perlu tambahan tenaga. "Cadangan tenaga kesehatan perlu waktu bertahun-tahun untuk mendidiknya. Melakukan rotasi tenaga dari tempat yang sedikit kasus atau membagi beban ke sarana kesehatan lain, akan mengurangi beban," ucap anggota Komisi B DPRD DKI itu. Disamping itu, lanjut Gilbert, tekanan yang dialami tenaga kesehatan karena penumpukan pasien di ruang gawat darurat perlu diantisipasi dengan menambah tenaga keamanan di ruang tersebut. "Melakukan pengawasan ketat di lokus minoris seperti disebutkan di atas akan mengurangi tambahan kasus baru, membuat kurva melandai dan akan berdampak ke berkurangnya beban tenaga kesehatan," tandasnya.[Lin]  

Topik:

Gilbert Simanjuntak Antisipasi kelelahan Tenaga Kesehatan PDIP DKI