Sanksi Holywings Beda Versi Anis dan Wagub, Pengamat: Keduanya Tidak Kompak

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 11 September 2021 14:23 WIB
Monitorindonesia.com – Pernyataan berbeda yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakilnya Ahmad Riza Patria terkait sanksi Holywings menuai kritikan. Pengamat kebijakan publik Amir Hamzah menilai perbedaan pernyataan antara Anies dan Riza tersebut bisa menimbulkan persepsi negatif di masyarakat Jakarta. “Tentu saja perbedaan pernyataan tersebut bisa berimbas pada stigma di tengah masyarakat. Bahwa keduanya tidak kompak dalam menjalankan tugasnya untuk memimpin Jakarta. Apalagi Jakarta merupakan Ibukota sebagai barometer daerah lain. Ini tentu tidak bisa dibiarkan terus terjadi,” kata Amir kepada Monitorindonesia.com di Jakarta Sabtu (11/9/2021). Selain itu menurut Amir, Perbedaan pendapat itu berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat pada kinerja pemerintah DKI. Sebab, tidak adanya kekompakan antara kedua pimpinan Jakarta itu, menandakan dalam mengambil keputusan, para pemegang kebijakan itu tidak tegas. “Masyarakat akhirnya di buat bingung mana pernyataan yang benar. Akibatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah DKI menurun. Sebab mereka akan menilai bahwa Anies tidak tegas dalam menunaikan jabatannya sebagai gubernur,” paparnya. Supaya kejadian beda penyampaian informasi tidak terulang lagi Amir menyarankan, sebaiknya Anies dan Riza melakukan kordinasi untuk menetapkan pembagian tugas secara detil. Hal itu perlu dilakukan agar tidak terjadi bentrok informasi saat menyampaikan kepada publik. Terlebih, jika pernyataan tersebut menyangkut kebijakan yang berkaitan dengan masyarakat dan progam kerja. “Harus ada pembagian tugas secara detil dan jelas. Sebab sesuai ketentuan tugas Wakil Gubernur untuk membantu kinerja Gubernur. Denga begitu dalam penjelasan dan penyampaian kepada masyarakat tidak terjadi lagi beda pendapat,” tandasnya. Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta menjatuhkan sanksi penutupan kafe Holywings Kemang imbas kerumunan dan pelanggan protokol kesehatan. Namun antara Anies dan Riza berbeda penyampaian informasi terkait sanksi penutupan tersebut. Anies mengatakan Holywings telah mengkhianati jutaan masyarakat Jakarta yang telah berusaha mencegah penularan virus corona dengan mematuhi aturan. Anies menegaskan, atas sikap tidak bertanggung jawab tersebut, pihaknya tidak akan membiarkan pelakunya membahayakan keselamatan warga dan perekonomian Jakarta. “Pemerintah tidak akan membiarkan tempat usaha seperti itu untuk melenggang tanpa terkena sanksi yang berat. Sanksinya adalah larangan beroperasi hingga pandemi covid selesai. Titik!” tegas Anies di Balaikota, Rabu. Di sisi lain, Riza justru membantah pernyataan Anies. Kata dia, penutupan kafe Holywings dilakukan hingga masa PPKM selesai. “Holywings ditutup sampai PPKM selesai, sementara begitu keputusannya. Kalau sampai pandemi selesai, bisa bertahun-tahun," ujar Riza. (Zat)                      

Topik:

Buntut Holywings Cafe Holywings Jakarta