Makin Gaduh, Dua Kubu Interpelasi Diingatkan Fokus Bantu Warga Jakarta 

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 29 September 2021 14:22 WIB
Monitorindonesia.com – Imbas pengajuan hak interpelasi, DPRD DKI Jakarta terpecah menjadi dua kubu yang pro dan kontra. Akibatnya, pengajuan Interpelasi kepada Anies justru membuat kegaduhan di kalangan wakil rakyat. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani mengajak koleganya sesama legislator untuk menghentikan kegaduhan akibat beda pandangan soal Interpelasi. Kata dia polemik yang ditimbulkan antar sesama dewan akan menimbulkan persepsi buruk di mata masyarakat. “Interpelasi ini gaduh. Ayolah jangan gaduh! Kasihan warga Jakarta itu, kita pertontonkan dengan hal-hal seperti ini. Mari saling belajar menghargai, DPRD ini kan institusi terhormat yang sifatnya kolektif kolegial,” kata Zita kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/9/2021). Politisi PAN itu meminta untuk menghormati hak politik terkait keputusan menolak interpelasi. Kata dia menolak hak interpelasi juga merupakan hak setiap anggota dewan. “7 fraksi ini menolak, tolong dihormati. Warga DKI juga ngerti hitung-hitungan politik kok. Kan jelas 7 fraksi ini jumlahnya lebih banyak. Kalau ada pihak-pihak yang tetap ngotot, ini justru tidak menghargai proses demokrasi yang ada di DPRD,” paparnya. Zita juga mengingatkan agar semua pihak kembali fokus menjalankan tugas sebagai wakil rakyat. Terlebih Zita melanjutkan, warga Jakarta banyak yang mengalami kesulitan hidup akibat dihantam masa Pandemi. “Selain itu, wakil rakyat harusnya hadir ditengah kegelisahan masyarakat. Ini zaman lagi susah, ekonomi susah, pangan susah, ayo ber empati,” pungkasnya. Seperti diketahui imbas Interpelasi pimpinan DPRD DKI Jakarta saling sindir dan menuding antar dua kubu yang pro dan kontra Interpelasi melakukan parlemen jalanan. Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi menyindir Wakil Ketua DPRD dari F-Gerindra, M Taufik. Prasetio menyebut Taufik menjadi pelopor parlemen jalanan ke fraksi lainnya yang menolak hadir di paripurna interpelasi Formula E. Menanggapi hal itu, M. Taufik membalas ucapan Prasetyo soal parlemen jalanan. Dia enuding balik paripurna Interpelasi Formula E justru yang melabrak aturan sebagai aksi jalanan. Sehingga, ia tidak tidak terima pihaknya disebut parlemen jalanan. (Zat)

Topik:

DPRD DKI formula E Interpelasi Anies