Warga DKI Dikabarkan Terpapar Omicron, Pakar: Sudah Menyebar

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 8 Desember 2021 14:17 WIB
Monitorindonesia.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan akan mengecek kebenaran kabar bahwa empat warga Jakarta terpapar Covid-19 varian omicron. "Jadi informasi warga itu akan kami teliti dan kita cek. Dinkes juga sudah menindaklanjuti, nanti kami akan sampaikan hasilnya," kata Ahmad Riza Patria di, Jakarta, Rabu (8/12/2021), dikutip Antara. Riza mengatakan bahwa dirinya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengenai kebenaran dari informasi tersebut. Riza menambahkan bahwa informasi penyebaran covid saat ini menjadi sangat penting bagi Pemprov DKI Jakarta dalam upaya pencegahan penyebaran. "Semua informasi seperti itu penting untuk disampaikan kepada kami untuk disampaikan ke jajaran terkait untuk dapat merespon semuanya," ujar Riza. Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti, menyebut ada empat orang warga DKI Jakarta yang dinyatakan terpapar omicron usai melakukan perjalanan dari luar negeri. Mereka terpapar virus yang pertama kali muncul di Afrika itu setelah dilakukan pemeriksaan sampel di Laboratorium Farmalab, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Sudah menyebar Varian baru virus corona B.1.1.529 atau omicron menurut pernyataan ahli patologi klinik Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (RS UNS) Solo, Tonang Dwi Ardyanto, Senin (6/12), sudah masuk Indonesia dan menyebar. Hingga Selasa (7/12) pemerintah belum mengumumkan adanya temuan warga terpapar varian itu. Namun Tonang menduga omicron sudah masuk, hanya saja keberadaannya tidak terdeteksi karena efeknya ringan, bahkan sebagian tanpa gejala. Dijelaskan Tonang, varian omicron di Indonesia belum teridentifikasi karena sebagian besar kasusnya tanpa gejala atau efeknya ringan. Selain itu, tes antigen dan polymerase chain reaction (PCR) di Indonesia masih tergolong rendah. Tonang menyebut, rata-rata tes dilaporkan antara 180.000-200.000 per hari. “Tapi sekarang PCR tinggal sekitar 15% saja dari total tes,” katanya. Ini berarti rata-rata tes PCR di Indonesia sekarang ini sekitar 30.000/hari. Seharusnya minimal 39.000/hari. Melalui akun pribadinya di media sosial, Tonang yang menyandang gelar PhD bidang Biologi Molekuler di Totori University Jepang, menulis penyebaran omicron sudah sedemikian luas di banyak negara sejak laporan awal temuan varian itu. Spesialis patologi klinik khusus infeksi dan imunologi ini menyebutkan bahwa tes antigen bisa mendeteksi Omicron namun tidak seefektif PCR.

Topik:

omicron
Berita Terkait