DPRD Anggap Pemprov DKI Tak Sigap Tangani Banjir

wisnu
wisnu
Diperbarui 15 April 2022 22:23 WIB
Jakarta, MI - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengaku, belum melihat adanya kesigapan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menangani banjir seperti yang tertera dalam evaluasi laporan pertanggungjawaban (LKPJ) penggunaan APBD 2021. Padahal, kata dia Pemprov DKI bisa serius dalam menangani banjir dengan optimalisasi dan Pemulihan Ekonomi Nasional untuk pembebasan lahan bantaran sungai. Karena itu, Dinas Sumber Daya Air harus bergerak cepat dengan diberikannya kembali perpanjangan waktu oleh pemerintah hingga Juni 2022. Terlebih, tenggat penggunaan dana PEN sekitar Rp1,1 triliun untuk penanganan banjir telah berakhir di Maret 2022. "Bulan lalu masih tersisa anggaran Rp371 miliar. Padahal sudah ada toleransi dari pusat yang awalnya diperpanjang sampai Maret, sekarang diperpanjang sampai Juni. Mudah-mudahan cepat direalisasikan. Jangan sampai tak selesai lagi," ujar dia kepada wartawan yang dikutip, Jumat (15/4). [caption id="attachment_420577" align="aligncenter" width="300"] Banjir di Kembangan (Ist)[/caption] Hingga tenggat waktu pertama penggunaan dana PEN, Dinas SDA hanya berhasil menyerap Rp764,5 miliar atau masih tersisa sebesar Rp371 miliar. Dalam menggenjot penyerapan, Komisi D menyarankan Dinas SDA menggandeng sejumlah pihak untuk membantu proses pembebasan lahan. "Kendalanya ada nego harga yang belum selesai. Harapan kami ada komunikasi yang baik. Atau kalau kendalanya harga, kita kan bisa duduk bersama. Atau ada kompensasi, mereka ditempatkan di Rumah Susun. Kalau ada surat yang bermasalah konsinyasi dititipkan di pengadilan," ucap Ida. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Yusmada Faizal menjelaskan sisa dana PEN Rp371 miliar telah digunakan untuk pembebasan lahan di Cawang dan Rawajati sebesar Rp105 miliar. Sementara sisanya akan dikebut hingga Juni 2022. "Saat ini sampai April baru Rp105 miliar. Jadi masih sisa sekitar Rp270 miliar. Kami sedang berproses, dana masih bisa dipakai. Kita akan membuat 'timeline' (jadwal) yang baru, mudah-mudahan bisa memanfaatkan dana tersebut optimal," tuturnya.

Topik:

Banjir DKI