Harga Pangan di DKI Jelang Hari Raya Idul Fitri Dipastikan Terkendali

wisnu
wisnu
Diperbarui 30 April 2022 06:52 WIB
Jakarta, MI – Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati menyebutkan, harga pangan di Jakarta menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah masih terkendali. "Kenapa? Karena dengan adanya program strategis Pemprov DKI Jakarta yang memberikan pangan murah bersubsidi bagi masyarakat tertentu, artinya kebutuhan-kebutuhan bagi masyarakat golongan tertentu kita penuhi dulu. Nah selanjutnya kita jamin stok ketersediaan pangan aman," kata wanita yang disapa Eli ini dikutip, Sabtu (30/4). [caption id="attachment_420492" align="aligncenter" width="300"] Kebutuhan bahan pokok (Ist)[/caption] Meski begitu, harga pangan di DKI diakui Eli, sempat mengalami kenaikan, seperti pada komoditas daging ayam dan daging sapi hingga tiga persen. Tapi, untuk kenaikan tertinggi sekitar tujuh persen dari tahun ke tahun pada bahan pangan adalah komoditas telur mengingat permintaan yang tinggi. "Tapi sekarang belum sampai tujuh persen, mudah-mudahan tidak sampai segitu," ucapnya. Dengan adanya kenaikan harga tersebut, Eli meminta masyarakat untuk tidak melakukan aksi penimbunan. Pasalnya, akan berakibat tidak baik bagi kondisi kekuatan pangan di Jakarta. "Karena ketika terjadi aksi borong pasti harga naik, karenanya mari bijaksana memenuhi kebutuhan kita masing-masing. Sementara kami siapkan stok ketersediaan dan jamin keamanannya," ucap dia. Berdasarkan data Dinas KPKP DKI Jakarta untuk harga April 2022 dibandingkan dengan harga bulan Maret 2022 adalah terjadinya penurunan harga pangan terjadi untuk komoditas. Seperti cabe merah keriting (12,96 persen), cabe merah TW (1,03 persen), cabe rawit merah (27,77 persen) dan bawang merah (0,90 persen). Adapun untuk harga komoditas beras, daging sapi, telur ayam, gula pasir dan elpiji 3 kg masih stabil.