Tingginya Polusi Udara Jakarta Dipicu Emisi Kendaraan Saat Macet dan Industri

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 20 Juli 2022 02:35 WIB
Jakarta, MI - Emisi kendaraan bermotor dan industri turut berkontribusi dari sejumlah daerah penyangga terhadap tingginya polusi udara di Jakarta. "Jadi selain transportasi, biasanya dari sumber energi dan industri. Untuk wilayah seperti Jakarta, masalah utamanya kaitannya dengan transportasi kalau macet terutama," kata Koordinator Sub Bidang Informasi Gas Rumah Kaca BMKG Alberth Nahas kepada wartawan di Jakarta, Selasa. Pernyataan Alberth disampaikan dalam acara Bicara Udara Journalist Class 2022 di Artotel Thamrin, Jakpus. BMKG, lanjut Alberth, tidak berkompeten menyalahkan pihak yang paling berkontribusi dalam masalah polusi udara ini karena hal tersebut bukan kewenangan BMKG. Menrut dia, BMKG hanya bisa mengonfirmasi kondisi dan mencari tahu penyebab dari masalah polusi udara. "Kalau dari BMKG melihat dari datanya seperti apa, kalau kemarin kondisi kualitas udara memburuk itu tertangkap sinyal di peralatan kami lalu kami mengantisipasi dari mana,” ujarnya. Namun demikian, kata dia, BMKG tidak memiliki kewenangan untuk bicara ini salahnya siapa atau dampaknya kalau dampaknya. “Ada KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan Kemenkes (Kementerian Kesehatan)," ungkapnya. Ia mengatakan bahwa wilayah sekitar kota penyangga yang ada kawasan industri dan pembangkit listrik juga berkontribusi pada polusi udara. “Kontribusi polusi udara pada wilayah urban ada tiga, yakni transportasi, industri, dan energi. Pasalnya ketiga bidang tersebut mengonsumsi bahan bakar penyebab polusi,” ungkapnya. [Aswan]