Pertemuan Driver Taksi Online dan Aplikator di Jaksel Hari Ini, Dikawal 250 Polisi

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 16 September 2022 09:27 WIB
Jakarta, MI - Sebanyak 250 personel polisi dikerahkan, untuk mengawal pertemuan antara massa yang mengatasnamakan Driver Online Indonesia (Drone) dengan pihak aplikator transportasi online, yang berlangsung Jumat (16/9) siang. Pertemuan itu akan digelar di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sekitar pukul 13.00 WIB. Sementara itu belum diketahui pasti berapa jumlah driver taksi online yang akan mengikuti pertemuan itu. Kabag Ops Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ruslan Idris berharap ada kesepakatan dari pertemuan tersebut. Ia mengatakan pihaknya akan membantu mediasi antara keduanya. Sementara itu, terkait pengalihan maupun penutupan arus lalu lintas, Ruslan mengatakan akan bergantung pada situasi di lapangan. "Belum (ada pengalihan atau penutupan arus lalu lintas), nanti kita lihat situasi," kata Ruslan, Jumat (16/9). Sebelumnya, massa dari Driver Online Indonesia (Drone) telah menggelar aksi demonstrasi di depan kantor pusat perusahaan pemilik aplikasi transportasi online di Kebayoran Baru, Jaksel, pada Senin (12/9) lalu. Salah satu tuntutannya adalah meminta penyesuaian tarif imbas kenaikan harga BBM. Berikut lima tuntutan Driver Online Indonesia (Drone) saat demonstrasi Senin (12/9) lalu: 1. Pisahkan BB (Blue Bird) dari aplikasi Gocar karena berimbas pada orderan Gocar yang masuk ke BB dan hapus sistem alokasi order/sistem kasta prioritas dan lainnya kembali ke sistem awal adanya aplikasi online di Indonesia, yaitu ride sharing di mana mitra bebas dalam memilih untuk mengambil ataupun tidak orderan karena kami bukan karyawan yang digaji tetap oleh pihak aplikasi Gojek, Grab. 2. Penyesuaian tarif imbas adanya kenaikan harga BBM harus melibatkan seluruh komponen Driver Online Indonesia Grab-Gojek. 3. Turunkan potongan 20 persen yang selama ini dibebankan kepada mitra dan hapus biaya-biaya tambahan berimbas pada penurunan jumlah order oleh customer ataupun mitra driver online itu sendiri Grab-Gojek. 4. Revisi perjanjian kemitraan yang adil dan melibatkan seluruh elemen driver online. 5. Stop penerimaan mitra baru Grab-Gojek untuk menjaga kestabilan antara penumpang dan mitra driver online.