Satu Keluarga Meninggal di Kalideres Diduga Saling Tabur Kapur Barus 

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 12 November 2022 18:00 WIB
Jakarta, MI - Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko menduga salah satu anggota keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat ada yang mencoba menutup-nutupi kematian korban lainnya dengan menaburi kapur barus. Yani menyebutkan keempat korban tersebut tidak meninggal dunia pada saat yang bersamaan. "Bapaknya meninggal disikapi dengan hanya ditaburi kapur barus. Kemudian berikutnya yang meninggal adalah ibunya, itu juga disikapi seperti itu. Korban kan enggak serta merta langsung empat-empatnya meninggal, ada proses," kata Yani kepada wartawan, Sabtu (12/11). Meskipun begitu, ia menyampaikan motif dibalik perilaku ini masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak kepolisian. "Nah, ini kan ada sesuatu gitu. Motif, sebab-sebab kematiannya tentu ini mash dalam penyelidikan pihak Polri," tutur dia. Di tempat yang sama, Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar mengatakan kapur barus berfungsi untuk menyerap bau. "Kapur barus kan ada ditemukan di TKP, dokter forensik mengatakan bahwa kapur barus bisa menyerap bau," kata Syafri. Sebelumnya, Ketua RT 07/RW 15 Kalideres Asiung mengatakan pihaknya sempat menemukan kapur barus dan lilin dalam rumah keluarga tersebut. "Ada di meja, sama lilin. Di piring, taruh di mangkok," kata Asiung. Menurut Asiung kapur barus dan lilin itu terletak paling dekat dengan mayat yang berada di ruang tengah tersebut. Selain itu, pihak kepolisian menyatakan keluarga yang ditemukan tewas di dalam rumah di Kalideres, Jakarta Barat meninggal dunia dalam waktu yang tidak bersamaan. Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce mengatakan itu diketahui dari perbedaan waktu pembusukan empat jasad. "Jadi itu dari bapaknya, ibunya, iparnya, semuanya di waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukannya masing-masing berbeda-beda," kata Pasma kepada wartawan, Jumat (11/11). Empat orang ditemukan tewas di dalam rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11). Keempat jasad itu yakni seorang bapak berinisial RG (71), anak berinisial DF (42), ibu berinisial RM (66), dan paman berinisial BG (68).
Berita Terkait