Gigih Retnowati Bantah Arogan dan Intervensi Proyek BTKP

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 15 April 2023 20:54 WIB
Jakarta, MI - Gigih Renowati, mantan Kepala Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran (BTKP) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang berkantor pusat di Jl. Raya Ancol Baru Nomor 1 Tanjung Priok, Jakarta Utara, membantah tudingan yang dialamatkan kepadanya atas tindakan arogansinya kepada bawahannya selama memimpin BTKP itu. Selain tudingan arogan, Gigih Retnowati yang sudah pindah tugas menjadi Kepala Distrik Navigasi Kelas 1 Dumai sejak 5 April 2023 baru lalu juga dikabarkan suka mengintervensi stafnya untuk memuluskan kemauannya. Termasuk urusan proyek-proyek di kantor tersebut dikabarkan dikerjakan orang dekatnya yang juga keluarganya. Sumber Monitor Indonesia, menjelaskan sikap arogansi Gigih Retnowati sudah rahasia umum dikantor tersebut. Bahkan, kata sumber tersebut, pada akhir tahun kemarin, Gigih memaksa bagian keuangan untuk segera mencairkan termin proyek pembangunan Gedung Laboratorium yang baru saja dimulai. "Bahkan dalam tempo sangat singkat dipaksa membayar termin ke 2, padahal bobot pekerjaan tidak sesuai dengan bobot yang sebenarnya," ungkap sumber terpercaya itu. Sementara itu, Gigih Renowati sendiri kepada Monitor Indonesia, Sabtu (15/4) membantah bahwasanya isu tersebut tidaklah benar atau hoaks. "Itu isu tidak benar. Selanjutnya soal pembayaran termin proyek itu ada PPK nya dan diawasi Manajemen Konstruksi (MK)," katanya lewat pesan singkat melalui via WhatsAppnya. Kendati, berdasarkan pantauan Monitor Indonesia di lapangan, bahwa pada beberapa waktu lalu memperlihatkan bobot yang masih sangat rendah. Bila dibandingkan dengan pembayaran yang sudah mencapai Rp 10 Miliar dari kontrak sebesar Rp 25.650.800.000 kuat dugaan rekayasa bobot oleh konsultan pengawas PT Arihta Tehnik Persada KSO PT Mataram Surya Cipta kontraktor pelaksana PT Somba Hasbo dan PPKnya Sudiono. Kasubag TU, Alaida Magdalena yang juga Plt. Kepala BTKP yang dimintai konfirmasinya belum memberikan penjelasan atau respons. Begitu juga dengan Sudiono selaku Pejabat Pembuat Komitmen atau PPK proyek tersebut belum memberikan respon atas konfirmasi baik lewat telepon maupun pesan singkat WhatsApp, hingga berita ini diterbitkan. (Sabam Pakpahan)
Berita Terkait