Eks Waterboom PIK Fasos-Fasum? Disulap Kawasan Elit Diduga Tanpa IMB
![Rizky Amin](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/itRv0F8Yp6cnf71Qr5dbR4ADRJdHvXKyK3TNnQd1.jpg )
Rizky Amin
Diperbarui
15 Juni 2023 20:10 WIB
![Eks Waterboom PIK Fasos-Fasum? Disulap Kawasan Elit Diduga Tanpa IMB](https://monitorindonesia.com/2023/06/IMG-20230615-WA0015.jpg)
Jakarta, MI - Pengembang kawasan Jakarta Utara tepatnya di Pantai Indah Kapuk (PIK) Penjaringan tak henti-hentinya membangun. Kawasan elit ini terus menggeliat.
Pengembangan properti, ruko, rukan, mall dan perhotelan terus tumbuh kembang bak jamur di musim hujan.
Pantauan Monitor Indonesia Kamis (15/6) sepanjang hari mengelilingi kawasan PIK hingga ke ujung laut pantai reklamasi. Ditemukan maraknya pembangunan disetiap jengkal tanah emas yang bernilai fantastis tersebut.
Pada kawasan eks Waterboom yang dulu sangat ramai dan menjadi kawasan wisata idola warga Jakarta dan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Jakarta.
Kini Waterboom ternyata sudah tidak ada alias dibongkar total. Masih tampak tumpukan barang-barang bekas eks waterboom di lokasi yang nampaknya akan segera diangkut dari lokasi.
Sejak masuk pintu utama sudah berdiri kokoh bangunan-bangunan mewah. Makin kedalam makin terlihat puluhan rumah rumah mewah dan bangunan besar bertingkat.
Namun sayangnya tak terlihat satu papan IMB yang dipajang di lokasi tersebut yang menjadi pemicu kecurigaan. Apakah bangunan bangunan tersebut memiliki IMB atau tidak.
Camat Penjaringan Depika Romadi yang dihubungi tak merespon. Begitu juga Kasudin Citata Jakarta Utara Jogi Harjudanto yang dikonfirmasi lewat pesan singkat WhatsApp-nya sekalipun dibaca namun tidak memberikan penjelasan.
Sikap kompak "tutup mulut" tersebut juga dilakukan Walikota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim.
Berbeda dengan jajaran Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono sebagai garda terdepan dalam penegakan Perda Tata Ruang dan pelayanan perizinan. Juga Wali Kota sebagai pengendali pembangunan wilayah.
Lukman Jupiter Anggota DPRD fraksi NasDem pun bersuara keras. Ia berharap agar Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan jajarannya konsisten dan tegas mengawasi setiap geliat pembangunan di Ibu Kota ini.
Pengawasan, tegas dia, jangan tajam kebawah, tumpul ke atas seperti kasus Pak RT dan warganya yang baru-baru ini berpolemik hingga pembongkaran paksa bangunan yang tak jauh dari PIK.
"Saya minta pak Heru Budi Hartono ambil sikap tegas. Sebaiknya Wali Kota Jakarta Utara itu disanksi. Dia yang seharusnya memonitor kinerja jajarannya ditingkat Sudin. Begitu juga respons kepada publik apalagi pers jangan diabaikan," tegas Jupiter.
Selanjutnya menyinggung kawasan eks Waterboom yang berubah jadi kawasan pertokoan dan hunian mewah, Lukman Jupiter menengarai dugaan lokasi tersebut yang luasnya kurang lebih 3 ha merupakan Fasos dan Fasum dari pengembang Agung Sedayu Group.
"Kenapa itu sekarang bisa berubah peruntukan, jangan-jangan itu tadinya Fasos dan Fasum dari pengembang yang mestinya diserahkan ke Pemprov DKI," cetusnya. (Sabam Pakpahan)
#Waterboom PIK
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Hukum
![Polda Jabar Bungkam soal Tambang Galian C Diduga Ilegal - Komisi IV DPR Dorong Warga Lapor Bareskrim Polri Truk galian C mengantri tanah untuk menutup laut Jawa kawasan PIK 2 sampai 4 (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/tambah-galian-c-ilegal.webp)
Polda Jabar Bungkam soal Tambang Galian C Diduga Ilegal - Komisi IV DPR Dorong Warga Lapor Bareskrim Polri
29 Juli 2024 20:13 WIB
Ekonomi
![Sebut PSN PIK Rugikan Masyarakat, Said Didu: Berhentilah Merampok, Dosa Kalian Terlalu Besar! Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/said-didu.webp)
Sebut PSN PIK Rugikan Masyarakat, Said Didu: Berhentilah Merampok, Dosa Kalian Terlalu Besar!
17 Juni 2024 02:06 WIB