Derasnya Dugaan Aliran Uang ke PT Asiana Technologies Lestary dari Saringan Sampah

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 1 September 2023 22:35 WIB
Jakarta, MI - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah puluhan tahun menerapkan teknologi penyaring sampah dialiran kali-kali yang melewati wilayah Ibu Kota Jakarta. Dikabarkan pemilik hak paten/cipta tehnologi tersebut sangat beruntung. Keberuntungan tersebut terwujud sejak awal mulai pembangunannya hingga pemeliharaan rutin. Kedua proyek yang dimonopoli perusahaan tersebut menambah pundi-pundi deras ke rekening perusahaan. Tidak tanggung tanggung anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan saringan sampah yang katanya sudah 28 unit dialiran kali-kali (bukan sungai-red) yang melintasi Jakarta. Diperkirakan sudah lebih dari Rp 1 triliun. Begitu juga pemeliharaan rutinnya tiap tahun juga tidak kepalang besarnya. Untuk tahun 2023 ini saja dialokasikan sebesar Rp 65 miliar dalam pelaksanaannya setengah tahun kedepan sejak Juni 2023. Bila dihitung 180 hari setengah tahun maka Rp 65.000.000.000 dibagi 180 hari maka setiap harinya perusahaan ini menerima aliran uang dari saringan sampahnya sebesar Rp 361.111.111/hari. Sungguh penghasilan Sultan yang sangat fantastis bukan? Monitorindonesia.com, Jum'at (1/9) telah meminta komentar kepada bos PT Asiana Technologies Lestary, Poltak Sitinjak. Sebagai pemegang hak cipta saringan sampah PT Asiana Technologies Lestary, tahun 2022 sudah melakukan perawatan sebesar Rp 9 miliar dan tahun 2023 ini, sedang mengerjakan perawatan lagi dengan anggaran yang disediakan Rp 65 miliar. Berapa saringan sampah tahun 2023 yang dikerjakan perawatannya?  Bisa dijelaskan? Namun sayangnya dia irit bicara, hanya menjawab singkat dengan dua huruf saja "Ok". Padahal pada keyboard handphone terdapat 26 huruf alfabet dan 10 angka dan lainnya. Mengapa bisa begitu? Yang lebih parahnya lagi,  Asep Kuswanto selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup saat dikonfirmasi tidak merespons sama sekali atau bungkam. (Sabam)