Diduga Dianiaya Senior, Polda Metro Bantu Usut Kematian Mahasiswa Taruna STIP Marunda

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 3 Mei 2024 23:14 WIB
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra [Foto: Repro]
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra [Foto: Repro]

Jakarta, MI - Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya (PMJ) menyatakan, penanganan kasus taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda Jakarta Utara berinisial P(19), yang diduga dianiaya senior, ditangani Polres Metro Jakarta Utara.

"Kasus ini ditangani oleh Polres Jakarta Utara, kami dari Polda membackup pelaksanaannya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra di Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Kedatangan dirinya ke kampus STIP Marunda, kata dia, untuk melakukan pengecekan lokasi kejadian perkara meninggalnya taruna angkatan 2023 dari Bali tersebut.

Ia mengatakan, sejumlah orang ada dicurigai menjadi pelaku. Namun, akan dipastikan setelah semua keterangan, dan bukti terkumpul

"Kami melakukan beberapa interview terhadap yang diduga pelaku maupun saksi yang lain dan harapannya nanti bisa sebagai bahan pendalaman," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, pihaknya menerima laporan taruna STIP berinisial P meninggal dunia yang dilaporkan keluarganya.

Pihaknya langsung melakukan penelusuran dan koordinasi dengan pihak kampus, dan memang benar bahwa korban adalah siswa dari STIP, yang ada di Cilincing ini.

"Sebab meninggal masih kami telusuri dengan sejumlah pemeriksaan laboratorium secara forensik dan dilakukan pemeriksaan visum oleh dokter berkompeten di RS Polri Kramat Jati untuk mengetahui sebab kematian korban," kata Gidion, Jumat (3/5/2024).

Menurutnya, ada dugaan kekerasan yang dilakukan oknum senior tingkat dua dalam kegiatan tadi pagi, yang menyebabkan korban tewas

"Ini yang dilakukan oleh senior seniornya terhadap anak atau korban tapi kami masih mendalami secara utuh bagaimana rangkaian peristiwanya," ujarnya.

Pihaknya saat ini, sudah memeriksa 10 orang saksi untuk dimintai keterangan dan proses pemeriksaan masih terus berjalan, untuk merangkai kejadian yang terjadi di lokasi tersebut.

Dari keterangan seluruh saksi yang ada, lanjut Gidion, nanti akan mengerucut pada pelaku, yang melakukan aksi hingga menyebabkan korban meregang nyawa.

"Semua barang bukti akan dikumpulkan menjadi satu dan saya rasa akan clear CCTV menceritakan rangkaian peristiwa tersebut," tandasnya.