Jumlah Yatim Piatu Akibat Covid-19 Lebih 20 Ribu, Menteri PPPA Berharap Tak Ada Tambahan

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 12 September 2021 23:13 WIB
Monitorindonesia.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mencatat, banyak anak yang menjadi yatim piatu karena salah satu atau kedua orang tuanya meninggal akibat Covid-19. Bahkan, dari data Rapidpro September 2021 yang terdata secara nasional, angka anak yatim piatu karena pandemi Covid-19 tembus 20.887 anak. Demikian diungkap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga melalui keterangan pers tertulisnya, Minggu (12/9/2021), gambar anak yarim piatu di massa pandemi Covid-19 ini. Namun, Menteri Bintang berharap angka tersebut sudah berhenti, dan tidak ada tambahan jumlah anak yatim piatu. “Seperti contoh, khusus di Provinsi Bali ada sebanyak 265 anak. Namun bantuan yang baru diberikan hanya 234. Ini adalah hasil pengungkit, (jumlah) yang membutuhkan bantuan,” ujarnya seraya menghimbau agar para orang tua tunggal maupun keluarga asuh, yang mungkin membutuhkan bantuan untuk beradaptasi dalam peran barunya. Terutama dalam pengasuhan dapat memanfaatkan layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) dari Kemen PPPA untuk mendapatkan atau mendapat pendampingan psikologis. Menurut dia, kolaborasi dan sinergi juga sangat dibutuhkan untuk intervensi terhadap upaya pemenuhan hak perempuan dan anak "Kita perlu memberikan pendampingan kepada anak-anak yang kurang beruntung, tapi saya yakin dan optimis ke depan akan menjadi anak-anak yang beruntung dengan semangat yang harus dibangun," tambah politikus PDI Perjuangan ini. (Ery)

Topik:

jumlah yatim piatu