Karier Cemerlang Jenderal TNI Andika Perkasa dan Bayang-Bayang Hendropriyono

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 3 November 2021 16:30 WIB
Monitorindonesia.com - Karier cemerlang Jenderal TNI Andika Perkasa hanya membutuhkan satu langkah lagi untuk mencapai puncak. Betapa tidak, Presiden Jokowi telah menyerahkan Surpres kepada DPR yang mengusulkan menantu eks Kepala BIN Hendropriyono menjadi Panglima TNI. Kepastian Andika menjadi calon tunggal Panglima TNI disampaikan langsung Ketua DPR Puan Maharani dalam konferensi pers di Media Center DPR RI, Rabu (3/11/2021). Puan mengumumkannya secara langsung  setelah menerima Surpres yang diantarkan Mensesneg Pratikno. “Persetujuan DPR RI terhadap calon Panglima yang diusulkan oleh Presiden, disampaikan kepada Presiden paling lambat 20 hari. Tidak termasuk masa reses, terhitung sejak permohonan persetujuan calon Panglima diterima oleh DPR RI,” kata Puan. Dengan begitu, DPR akan memproses usulan Jokowi dengan menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Panglima TNI. Dalam tahapan ini, Puan menyebutkan, DPR bakal memperhatikan sejumlah aspek yang dibutuhkan untuk memastikan Panglima TNI ke depan mampu memikul tanggung jawab yang sesuai dengan tantangan zaman. “TNI ke depan juga diharapkan dapat merespons dan mengantisipasi dinamika perkembangan geopolitik serta medan perang baru yang dipengaruhi oleh cyber dan teknologi,” ungkapnya. Bagi sejumlah kalangan, kabar Andika dicalonkan menjadi Panglima TNI tidaklah mengejutkan. Hal ini bisa dilihat dari serangkaian promosi yang diterima Andika ditandai Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Danpaspampres) pada Oktober 2014, setelah sebelumnya menyandang bintang satu sebagai Kadispenad. Karier Andika terus menanjak dengan menjabat Pangdam XII/Tanjungpura pada Mei 2016. Bahkan hanya dalam tempo dua tahun Andika mendapat tiga bintang atau pangkat letjen sebagai Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklat) TNI AD. Gelagat Andika menjadi calon Panglima TNI menguat ketika yang bersangkutan diangkat menjadi KSAD pada Januari 2019 menggantikan Jenderal Mulyono. Pada tahap ini sulit nampaknya meragukan karier militer Andika terhenti pada posisi KSAD. Faktor Hendropriyono Karier cemerlang Andika kerap dikaitkan oleh figur Hendropriyono, ahli telik sandi yang dikenal sebagai loyalis Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Andika pernah memberi jawaban ketika disinggung wartawan mengenai faktor famili mengangkat karier militernya pada masa Jokowi. “Mau ngomong apa juga, saya begini, dari dulu juga begini. Enggak ada yang saya komentar lagi, terserah," kata Andika selepas dilantik menjadi KSAD. Pernyataan tersebut menunjukkan Andika memahami adanya pihak yang kerap mengaitkan karier militernya secara politis. Namun dia memilih untuk tidak larut menjawab oponi-opini tersebut dan menyatakan siap mengemban tanggung jawab yang diberikan Presiden. Figur Hendropriyono kembali dikaitkan pada Juni 2021 yang lalu. Hendro menyatakan kepada media bahwa dirinya tidak pernah merendahkan diri dengan meminta-minta jabatan untuk pribadi maupun keluarga. “Saya tidak pernah begitu hina mau menyosor, meminta-minta jabatan. Tidak untuk menantu, anak, apalagi untuk saya sendiri. Tidak pernah," ujar Hendro merespons pemberitaan yang menudingnya melobi Jokowi agar Andika menjadi Panglima TNI. Drama calon pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI kembali terjadi pada Oktober 2021, ditandai dari banyaknya pihak termasuk anggota parlemen yang mendorong Andika menjadi calon kuat pengganti Hadi yang pensiun pada November 2021 ini. Padahal bila mengikuti pola rotasi, secara normatif, KSAL Yudo Margono merupakan sosok ideal sebagai Panglima TNI sekarang ini. Kini Andika mendapat kesempatan menjabat posisi tertinggi di tubuh militer yang memimpin sekitar 400.000 prajurit aktif. Suami dari Hetty Andika Perkasa memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan terwujudnya tentara yang profesional yang modern dan kuat. Mampukah?