Indonesia Tak Terima Ancaman CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta Ingin Batalkan Ajang MotoGP 2022

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 17 Januari 2022 23:45 WIB
Monitorindonesia.com - Indonesia tidak menerima ancaman CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta yang berencana membatalkan ajang MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Kuta Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Maret mendatang, jika tetap memberlakukan aturan wajib karantina bagi peserta dan kru. Demikian ditegaskan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno kepada wartawan di Jalarta, Senin (17/1/2022) menanggapi ancaman terkait pembatalan penyelenggaraan MotoGP 2022. "Saya ingin sampaikan di sini secara tegas kita ini negara hukum. Indonesia adalah negara hukum yang sudah menerapkan pengendalian pandemi Covid-19 sesuai dengan kaidah terbaik, dan kita sudah menjadi best practice," ucap Sandiaga. Menurut Sandiaga, Indonesia sedang fokus dalam menangani pandemi dan kebijakan ekonomi. Karena itu, ia menyatakan pemerintah tidak akan menerima ancaman dari pihak yang mengaku siap membatalkan ajang MotoGP karena kebijakan penanganan pandemi pemerintah. "Kita akan selesaikan kewajiban (penanganan pandemi dan kebangkitan ekonomi) kita," kata Sandiaga Uno seraya menyampaikan bahwa travel bubble menjadi skema yang diterapkan pada periode karantina yang berlaku untuk kru, pembalap, dan penyelenggara resmi (officials) MotoGP. Ketentuan karantina tersebut mengatur kru, pembalap, dan officials MotoGP untuk menginap di sebuah hotel khusus. Seluruh petugas yang terlibat di hotel maupun di Sirkuit Mandalika seperti supir, pengurus hotel, petugas kebersihan, dan kru lokal, tak diizinkan berinteraksi secara fisik dengan pihak di luar bubble. Sehingga pembalap, kru, dan officials MotoGP tetap dapat melakukan persiapan yang diperlukan walaupun sedang melakukan karantina. "Skema travel bubble ini sudah akan diterapkan sejak ketibaan seluruh pembalap, kru, dan officials di Malaysia untuk pre-season test sebelum berangkat ke Mandalika di bulan Februari (2022)," demikian Menparekraf Sandiaga Uno. (Ery)