Ungkap Penyebab Konflik TNI-Polri, Propam Usul Lakukan Penelitian Bersama

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 1 April 2022 15:56 WIB
Jakarta, MI- Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri mengusulkan agar ada penelitian bersama untuk mengungkap penyebab konflik yang kerap terjadi antara TNI-Polri saat bertugas di lapangan. Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo mengatakan, konflik TNI-Polri paling banyak terjadi pada 2021 yang didominasi kesalahpahaman dan ketersinggungan. Bahkan, dalam tiga tahun terakhir, dari 3.493 kejadian menonjol, konflik TNI-Polri menyumbang 0,80 persen atau 28 kejadian. "Bentrok antara aparat dianggap persoalan esprit the corps, kecemburuan sosial atau tingkat kesejahteraan, belum dilakukan penelitian sehingga tidak terbukti," ujar Sambo kepada wartawan, Jum'at (1/4/2022). Dibandingkan dengan kecemburuan sosial, menurut Sambo konflik antara TNI-Polri lebih banyak terjadi karena kesalahpahaman. Seperti ketersinggungan dalam berkendara, perselisihan di tempat hiburan sampai balas dendam. Sambo kemudian menjelaskan, perlu adanya strategi pencegahan berupa gabungan pendidikan dasar dan latihan tempur sebagai upaya preemtive. Serta penelitian berkelanjutan atau analisa penyebab antara TNI-Polri guna menentukan tindak lanjut konflik tersebut. "Kemudian strategi kerja sama sinergitas seperti komunikasi, koordinasi, kolaborasi dan integrasi. Kalau kita kuat, maka konflik TNI dan Polri tidak terjadi, makanya membutuhkan sinergitas, pencegahan dan mitigasi," tegasnya. (La Aswan)

Topik:

Polri