Aktivitas Anak Krakatau Terus Meningkat, Pemda dan Pengelola Usaha Diminta Siaga

wisnu
wisnu
Diperbarui 26 April 2022 06:52 WIB
Jakarta, MI - Seluruh pengelola usaha dan pemerintah daerah serta masyarakat diimbau bersiaga setelah Gunung Anak Krakatau (GAK) berstatus Level 3. Kesiagaan itu, menurut Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, bukan berarti waktunya melakukan evakuasi atau fase kedaruratan. Kata dia, siaga mempersiapkan evakuasi untuk menghadapi kemungkinan terburuk dari kondisi Gunung Anak Krakatau mulai meletus. "Yang artinya misalnya sudah siapkan dan evakuasi, siapkan tempat evakuasi dicek, karena kalau lama nggak dipakai terakhir 2018, rambunya mungkin sudah pada hilang," ujar Dwikorita dalam keterangannya yang dikutip, Selasa (26/4). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, lanjut dia, perlu memasang kembali rambu-rambu evakuasi dan shelter yang sudah tidak jelas terlihat oleh masyarakat. [caption id="attachment_426378" align="aligncenter" width="300"] Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau terjadi sejak 15 April. (Foto; Dok/MI)[/caption] Termasuk juga, kata dia, mempersiapkan jaringan komunikasi, meskipun peralatan untuk memantau aktivitas Anak Krakatau. Sebab tanpa jaringan tersebut maka penyampaian informasi akan terhambat. Saat ini BMKG bersama sejumlah institusi mempersiapkan VSAT satelit untuk jaringan komunikasi apabila terjadi bencana akibat aktivitas Anak Krakatau. Tak hanya itu itu Dwikorita juga mengingatkan pentingnya persiapan tenaga listrik untuk penyampaian informasi peringatan dini. "Radio informasi sangat penting, ini juga harus dicek bersama. Kami sarankan barangkali ada gladi bersama atau table top exercise bersama," kata dia. Dwikorita mengharapkan dari persiapan tersebut masyarakat dapat mengantisipasi datangnya bencana ketika aktivitas Gunung Anak Krakatau mulai meningkat, dan informasi yang diberikan pada saat ini dapat dilanjutkan dengan persiapan di lapangan. Imbauan BMKG [caption id="attachment_426416" align="aligncenter" width="300"] Aktivitas Gunung Anak Krakatau semakin meningkat. (Foto: Dok/BMKG)[/caption] BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai potensi gelombang tinggi atau tsunami pada malam hari, usai penetapan status level 3 pada aktivitas GAK. Menyusul peningkatan aktivitas GAK, BMKG bersama PVMBG, Badan Geologi di bawah Kementerian ESDM terus memantau perkembangan aktivitas GAK dan muka air laut di Selat Sunda. Masyarakat diminta untuk tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung, kemudian untuk memastikan informasi hanya bersumber dari PVMBG, Badan Geologi dan BMKG serta BPBD. Masyarakat diimbau meningkatkan kesiapsiagaan dan dengan tetap memperhatikan informasi dari pihak berwenang yaitu BMKG, Badan Geologi dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Terdapat empat tingkatan status gunung berapi di Indonesia yaitu Normal (Level 1), Waspada (Level 2), Siaga (Level 3) dan Awas (Level 4).

Topik:

gunung anak krakatau

Berita Sebelumnya

Kosgoro Didorong Bantu Pemerintah Pulihkan Ekonomi Nasional

Berita Selanjutnya

Perubahan Status Pandemi Menjadi Endemi Covid-19 Stimulan untuk Bangkitkan Ekonomi