Banyak Jamaah Calon Haji Tersesat Usai Berkegiatan di Masjid Nabawi

wisnu
wisnu
Diperbarui 13 Juni 2022 21:15 WIB
Jakarta, MI - Sekretaris Daker Madinah Abdillah MT mengungkapkan, petugas haji Indonesia masih sering menemukan jamaah calon haji tersesat selepas berkegiatan di Masjid Nabawi. "Sampai saat ini, masih banyak jamaah calon haji tersesat, bingung arah pulang ke hotel atau pemondokannya. Hal itu terjadi setelah habis salat di Masjid Nabawi atau setelah keluar hotel," ujar dia dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (13/6). Sebagian besar jamaah calon haji tersesat itu karena tidak membawa kartu nama hotel yang sudah dibagikan. Padahal, kartu nama hotel itu bisa menjadi sarana untuk bertanya kepada petugas yang ada di sekitaran Masjid Nabawi. "Mereka kebanyakan jamaah calon haji tersesat yang belum pernah umrah atau berhaji. Mereka biasanya tidak memperhatikan orientasi arah khususnya terkait pintu di Masjid Nabawi," kata dia. Abdillah pun lantas membagikan sejumlah tips yang bisa dilakukan jamaah jika lupa arah pulang ke hotelnya. Jamaah haji diminta tetap tenang, tidak perlu panik, sebab banyak petugas haji Indonesia di sekitar Masjid Nabawi. Kemudian, wajib membawa kartu nama hotel dan tunjukkan saat bertanya kepada petugas yang ada di sekitar Masjid Nabawi. Hal yang bisa dilakukan lagi yakni kenali patokan/penanda yang mengarah pada hotel tempat tinggal. "Cari petugas sektor khusus Nabawi, pakai rompi hitam bertuliskan Petugas Haji Indonesia," kata dia. Sebelumnya, Kementerian Agama juga membekali jamaah dan petugas haji Indonesia dengan gelang identitas dan meminta mereka untuk selalu memakainya serta tak menukar dengan orang lain karena menjadi data untuk proses identifikasi apabila terpisah dengan rombongan. "Kami mengimbau kepada seluruh jamaah agar memakai gelang identitas tersebut sejak diterima sampai kembali ke rumah domisili masing-masing di Tanah Air. Jangan hanya disimpan karena takut hilang," ujar Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama Akhmad Fauzin. Akhmad mengatakan gelang identitas itu memuat sejumlah informasi penting terkait jamaah. Ada enam kolom dalam gelang tersebut pertama, berisi keterangan asal embarkasi dan tahun keberangkatan. Misal, JKS 1443 H yang artinya, jamaah asal Embarkasi Jakarta-Bekasi yang berangkat pada 1443 H. Kolom kedua berisi nomor kloter, ketiga memuat keterangan nomor paspor jamaah, keempat berisi tulisan jamaah haji Indonesia dalam bahasa arab (al hajjul Indonesiyyi). Kemudian kolom kelima berisi nama jamaah/petugas sesuai nama di buku paspor, terakhir kolom berisi bendera Indonesia sekaligus sebagai penanda jamaah atau petugas asal Indonesia. "Gelang tersebut terbukti sangat memudahkan berbagai pihak untuk mengidentifikasi jamaah ketika terpisah, lupa arah jalan ke pemondokan, dan lain-lain," kata dia.
Berita Terkait