Profil Benny Mamoto yang Disebut-sebut Bela Ferdy Sambo dalam Kasus Brigadir J

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 9 Agustus 2022 15:20 WIB
Jakarta, MI - Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto tengah menjadi perbincangan publik. Pasalnya video pernyataan Benny Mamoto terkait tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang menganggap tidak ada kejanggalan di kasus penembakan tersebut viral di media sosial Twitter. Warganet pun mengecam pernyataan Benny Mamoto tersebut seakan membela dan menjadi juru bicara (jubir) Ferdy Sambo. Irjen Pol. (Purn.) Dr Benny Josua Mamoto merupakan purnawirawan Polri yang kini menjabat sebagai Ketua Kompolnas. Benny lahir di Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah pada 7 Juni 1955. Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) atau Pendidikan AKABRI Kepolisian tahun 1977. Benny diketahui alumni dari Fakultas Hukum Universitas Krisnadwipayana pada tahun 1992. Setelah lulus sarjana, ia melanjutkan studi master di Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia pada tahun 2002. Kemudian ia juga melanjutkan pendidikan S3 pada jurusan yang sama. Di lingkungan Polri, Benny terakhir menjabat sebagai Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) pada masa jabatan 2012-2013. Usai pensiun dari Polisi, Benny bergabung dengan partai politik Golkar. Tahun 2017, ia diangkat sebagai Ketua Bidang Desentralisasi dan Otonomi Daerah DPP Partai Golkar. Benny juga mengajar di berbagai instansi dan universitas di Indonesia, termasuk dosen Pascasarjana Kajian Ilmu Kepolisian UI. Selama berkarier, Benny banyak ditugaskan di bidang reserse, antara lain sebagai: Penyidik Densus 88 Antiteror Polri, Kepala Unit I/Keamanan Negara-Separatis, Dit I/Kamtrannas Bareskrim Polri (2001), Wakil Direktur II/Ekonomi & Khusus Bareskrim Polri (2006), Wakil Sekretaris NCB-Interpol Indonesia (2007- 2009), Direktur Badan Narkotika Nasional – BNN (2009 – 2012) Brigadir Jenderal. Deputi Pemberantasan Narkotika BNN, Inspektur Jenderal (2012-2013) Benny Mamoto juga pernah meraih tanda jasa di antaranya: - Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun - Satya Lencana Kesetiaan 16 tahun - Satya Lencana Kesetiaan 24 tahun - Bintang Bhayangkara Nararya - Bintang Bhayangkara Nararya (prestasi) Diberitakan sebelumnya, viral video pernyataan Benny Mamoto yang mengaku bahwa dirinya mendengar keterangan langsung dari tim penyidik mengenai peristiwa yang menewaskan Brigadir J. “Kebetulan saya tadi turun langsung mendengar dari tim penyidik di Polres Jakarta Selatan. Saya perlu turun karena banyaknya silang informasi yang membuat bingung masyarakat,” kata Benny. “Sehingga saya turun langsung, mendengar langsung, melihat langsung bukti-bukti yang ada termasuk foto-foto yang ada,” sambungnya. Ia mengatakan terjadinya insiden itu lantaran dilatarbelakangi oleh pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J kepada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. “Kasus ini memang berawal dari terjadinya pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J. Dia masuk ke kamar, kemudian istri Kadiv Propam teriak, Bharada E itu dengar, langsung turun untuk mengecek ada kejadian apa,” ujarnya. “Setelah turun, ternyata ditemui di situ ada Brigadir J yang justru malah menodongkan senjata kemudian melakukan penembakan. Terjadilah tembak menembak yang akhirnya Brigadir J meninggal dunia,” paparnya. Benny juga menjelaskan terkait tujuh tembakan Brigadir J yang meleset, ia mengatakan hal itu terjadi lantaran Brigadir J dalam keadaan panik dan tidak fokus setelah kaget ketahuan oleh Bharada E. “Kondisi Brigadir J dalam keadaan panik, dalam keadaan tidak fokus untuk membidik senjatanya karena kaget ketahuan sehingga arah tembakannya tidak menentu di samping itu juga terhalang oleh tangga,” kata Benny. Sementara itu, terkait tembakan Bharada E yang mengenai tubuh Brigadir J, Benny mengatakan Bharada E dalam keadaan fokus karena berada di atas sehingga bisa mengarahkan senjatanya. Selain itu, ia juga menyebut Bharada E juara menembak dari Brimob sehingga bidikannya tepat. Menanggapi viralnya video Benny tersebut, pegiat media sosial Umar Hasibuan meminta Kapolri Listyo Sigit Prabowo agar memeriksa Benny Mamoto. Melalui akun twitternya @UmarHasibuan77, ia mengatakan bahwa Benny Mamoto telah memberikan keterangan kronologi tewasnya Brigadir J sesuai skenario. “Ayo pak @ListyoSigitP tolong periksa bapak ini karena sudah duluan memberikan keterangan sebelum ada keterangan resmi dari Mabes Polri,” kata Umar Hasibuan pada Minggu (7/8).