KPAI Kecam Keras Kriss Hatta Berpacaran dengan Gadis 14 Tahun

Jakarta, MI - Baru-baru ini, aktor Kriss Hatta mengaku berpacaran dengan gadis yang masih berusia 14 tahun. Bahkan paling mengejutkan, Kriss yang terpaut usia 20 tahun dengan kekasihnya itu, secara terang-terangan menyebut telah mendapat restu dari ibu sang pacar, dan berencana menikahi gadis itu setelah lulus SMA. Menanggapi hal itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akhirnya angakat bicara. KPAI pun mengecam keras Kriss yang memacari anak di bawah umur. "Mengecam Kriss Hatta sebagai public figure yang telah memberikan contoh buruk pada masyarakat terutama para remaja. Hal ini berpotensi ditiru oleh masyarakat Indonesia," kata Komisioner KPAI Retno Listyarti dalam keterangan resminya, Rabu (28/9). Retno mengkritik hal tersebut, terlebih lagi ketika mengetahui Kriss berencana menikahi anak tersebut setelah lulus sekolah. Menurutnya, hal itu berpotensi jadi glorifikasi perkawinan anak. "Kriss Hatta yang mengaku secara terbuka sedang berpacaran dengan anak di bawah umur (14 tahun), bahkan mendapatkan restu dari ibunda sang pacar, dan diperkenankan menikah setelah anaknya lulus SMA," kata Retno. "Hal itu juga berpotensi menjadi glorifikasi pernikahan usia anak. Padahal pemerintah pusat dan daerah sedang giat berjuang menurunkan angka perkawinan anak," imbuhnya. Retno mengatakan publik figure harusnya mendukung program pemerintah yang berdampak baik bagi bangsa ini. Sebab, kata Retno, perkawinan anak berpotensi kuat membuat anak kehilangan hak-hak nya untuk tumbuh kembang secara optimal. "Hal itu berpotensi kuat terjadi glorifikasi kisah cinta orang dewasa yang sudah pantas menjadi ayahnya dengan anak di bawah umur. Jangan sampai hal ini dianggap wajar oleh publik," tegas Retno. Retno juga mengkritik orangtua kekasih Kriss Hatta yang mengizinkan anaknya berpacaran di usia yang terbilang muda. Menurut Retno, seharusnya orangtua mendukung sang anak untuk menggali potensinya. "Jadi seharusnya orangtua mendukung ananda yang berusia 14 tahun ini untuk menggali potensinya, mendukung bakatnya, menfasilitasi kesempatan berkarir dan berkarya di masa muda, bukan malah mengizinkan untuk menikah muda karena berpacaran dengan laki-laki yang jauh lebih tua darinya," tandasnya.