Ini Daftar 10 Anggota Polisi yang Dicopot Buntut Tragedi Kanjuruhan Malang

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 4 Oktober 2022 10:21 WIB
Jakarta, MI - Mabes Polri mencopot 10 anggotanya, buntut tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan sebanyak 125 orang. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memutuskan mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat. Mutasi itu tertuang dalan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2098/X/KEP./2022 tertanggal 3 Oktober 2022. Usai dicopot, AKBP Ferli Hidayat kemudian dimutasi menjadi perwira menengah atau Pamen SDM Polri. "Kapolri memutuskan mengganti Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat, ia dimutasi sebagai Pamen SDM Polri," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Malang, Senin (3/10). Dedi menambahkan Inspektorat Khusus (Itsus) juga telah memeriksa sebanyak 28 personel Polri dan menemukan dugaan pelanggaran kode etik. Sementara itu, jabatan Kapolres Malang akan digantikan AKBP Putu Kholis yang sebelumnya menjabat Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Selain AKBP Ferli, terdapat sembilan anggota polisi yang juga dicopot buntut tragedi Kanjuruhan tersebut. Berikut daftar anggota polisi yang dicopot: 1. Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat 2. Komandan Batalyon AKBP Agus Waluyo 3. Komandan Kompi AKP HAsdadarmawan 4. Komandan Peleton Aiptu Solikin 5. Komandan Peleton Aiptu M Samsul 6. Komandan Peleton Aiptu Ari Dwinanto 7. Komandan Kompi AKP Untung Sudjadi 8. Komandan Kompi AKP Danang Sasongko P 9. Komandan Peleton AKP Nanang Pitrianto 10. Komandan Peleton Aiptu Budi Purnanto Diketahui, kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10) malam. Sebanyak 125 orang dilaporkan meninggal dunia, 302 orang mengalami luka ringan dan 21 orang mengalami luka berat. Kericuhan tersebut terjadi saat para suporter menyerbu lapangan, usai tim Arema FC kalah melawan Persebaya dengan skor 2-3. Akibat banyaknya suporter yang menyerbu lapangan sehingga aparat kepolisian merespons dengan cara menghalau dan menembakkan gas air mata. Beberapa kali gas air mata ditembakkan ke arah tribun. Namun tak di sangka tembakan gas air mata tersebut pun membuat para suporter panik, berlarian sehingga terinjak-injak dan tewas.