Jenderal Dudung Disebut-sebut Layak Pimpin PSSI, Pengamat: Cari yang Profesional Donk, Bukan Tukang Comot Baliho!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 2 November 2022 18:42 WIB
Jakarta, MI - Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto menyoroti pernyataan Anggota Komisi X DPR, Sodik Mudjahid, menyebutkan bahwa Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman bakal memimpin organisasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Menurut Gigin, seharusnya calon pemimpin PSSI itu lebih profesional bukan kepada yang pernah meresahkan banyak orang. Pasalnya, waktu masih sebagai pangdam Jaya, Dudung memerintahkan prajurit TNI mencopot baliho Front Pembela Islam (FPI) di Jakarta. Atas hal itulah, banyak orang mempertanyakan langkah Dudung karena terkait wewenang dan fungsi TNI. "Cari yang profesional dong, bukan tukang comot baliho," sindir Gigin Praginanto melelaui cuitannya di Twitter seperti dikutip Monitor Indonesia, Rabu (2/11). Sebagaimana diketahui, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule dipastikan mengundurkan diri dalam Kongres Luar Biasa (KLB), 18 Maret 2023. Pengunduran diri Iwan Bule itu sesuai rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF tragedi Kanjuruhan Malang. Ketua TGIPF yang juga Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD membenarkan pengunduran diri Iwan Bule dan pengurus PSSI itu. “Lah kan mereka sudah mau mundur melalui muktamar, melalui KLB. Kan mereka katakan gitu sudah,” kata Mahfud di kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa (1/11/2022). Sementara itu, terkait siapa yang bakal menggantikan Iwan Bule sebagai pimpinan PSSI itu,  menurut Anggota Komisi X DPR, Sodik Mudjahid KASAD Jenderal Dudung layak memimpin oranisasi itu. Menurutnya, TNI mempunyai budaya diklat sistematis, terukur dan berprestasi serta mempunyai budaya kompetisi yang sehat dan fair. "Karena itu orang dengan latar belakang TNI, apalagi TNI modern masa kini, seperti Jenderal Dudung dan kawan-kawan saya pikir tepat untuk memimpin PSSI,” ujar Sodik, Selasa (1/11). Sodik berharap Jenderal Dudung melakukan reformasi manajemen PSSI sesuai standar FIFA, meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia yang dicirikan terbentuknya Timnas Indonesia berprestasi serta meningkatnya ranking timnas Indonesia dalam standar FIFA jika benar nantinya memimpin PSSI. Selain itu, menjadikan sepakbola sebagai salah satu elemen untuk meningatkan persatuan bangsa bukan sebaliknya, menjadi bibit perpecahan dan konflik. Dan membangun kompetisi yang aman, rapi, kompetitif, prestatif dan rekreatif. “Membangun industri sepakbola yang profesional, modern dan konstributif terhadap ekonomi dan budaya Indonesia,” katanya. Sodik menambahkan bahwa sepakbola merupakan kegiatan yang multidimensi. Ada budaya, fanatisme, wisata, industri, entertainment, international regulation and network dan diklat, target, prestasi, kehormatan, club, timnas, sponsorship, fans, keamanan, kompetisi, dan lain-lain. “Dengan itu maka memerlukan kepemimpinan yang berkelas dan berkualitas tinggi,” kata Sodik. Ia menambahkan di antara berbagai aspek tersebut yang sering menjadi ujung harapan masyarakat adalah prestasi tim nasional Indonesia. “Banyak faktor menentukan prestasi tapi yang penting adalah kelancaran kompetisi serta proses diklat,” pungkasnya. (MI/Aan)