Jokowi: Kita Tidak Boleh Membiarkan Dunia Jatuh ke Dalam Perang Dingin

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 16 November 2022 00:18 WIB
Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo menegaskan, forum pertemuan negara-negara G20 di Bali tidak boleh mengalami kegagalan. Saat berpidato pada Sesi I KTT G20 di Hotel The Apurva Kempinski,Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Selasa (15/11), Jokowi mengklaim bahwa Indonesia telah berupaya maksimal menjembatani perbedaan yang sangat dalam dan lebar. Untuk itu, Jokowi menekankan pentingnya komitmen dan kolaborasi antar-negara G20. Jokowi juga menegaskan, negara-negara tidak punya pilihan lain, selain paradigma kolaborasi yang sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia. "If the war does not end, it will be difficult for the world to move forward. If the war does not end, it will be difficult for us to take responsibility for the future of current generation dan future generations. We should not divide the world into parts. We must not allow the world fall into another cold war. (Kita tidak punya pilihan lain. Paradigma kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia. Kita semua memiliki tanggung jawab, tidak hanya untuk masyarakat kita, tetapi juga untuk semua orang di dunia)," kata Jokowi. Jokowi menambahkan, semua negara punya tanggung jawab tak hanya untuk negaranya, tapi juga bagi dunia. Bertanggung jawab itu berarti menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB secara konsisten. Bertanggung jawab, menurut Jokowi, juga berarti menciptakan situasi win-win atau sama-sama menguntungkan. Jokowi juga menekankan bahwa bertanggung jawab berarti juga harus mengakhiri perang. “Kita seharusnya tidak membagi dunia menjadi beberapa bagian. Kita tidak boleh membiarkan dunia jatuh ke dalam perang dingin lainnya,” tegasnya. Lebih lanjut, Presiden menyebut Indonesia memiliki 17.000 pulau, 1.300 suku bangsa, serta lebih dari 700 bahasa daerah. Demokrasi di Indonesia berjalan dari pemilihan kepala desa pada tataran tingkat desa hingga ke pemilihan presiden. Untuk itu, Presiden mendorong agar G20 memiliki semangat dialog yang sama untuk menjembatani perbedaan. “Sebagai negara demokrasi, Indonesia sangat menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan, dan semangat yang sama harus ditunjukkan G20,” pungkasnya.

Topik:

Jokowi KTT G20