Digeruduk Warganet, Mahyar Tousi Minta Maaf Soal Hina Batik di G20

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 17 November 2022 17:30 WIB
Jakarta, MI - YouTuber asal London Mahyar Tousi menyampaikan permintaan maafnya, usai digeruduk warganet Indonesia. Mahyar dikecam lantaran dianggap menghina pemakai batik pada gelaran KTT G20, yang berlangsung di Bali, Indonesia. Dalam pengakuannya, Mahyar mengatakan tak bermaksud menghina batik dan budaya Indonesia. "Sekali lagi, saya mohon maaf atas pelanggaran yang tidak disengaja yang disebabkan oleh tweet yang bercanda tentang pemimpin G20 yang mengenakan pakaian adat Indonesia. Kami di Inggris membuat lelucon tentang Sunak & Trudeau yang memakainya tidak memiliki niat buruk dan tidak mengetahui budayanya" tulis Mahyar Tousi pada Kamis (17/11). Mahyar mengaku tak memiliki niat untuk menyinggung Indonesia. Ia mengatakan cuitannya untuk mengkritik pemimpin negaranya. “Tidak ada niat untuk menyinggung tradisi budaya mana pun. Kami akan mengkritik politisi bahkan jika mereka mengenakan hoodie London timur hanya untuk “berhubungan” dengan daerah tersebut,” ujar Mahyar. Lebih lanjut, Mahyar mengatakan semua budaya dan tradisi memiliki karakteristik uniknya masing-masing, dan tidak boleh dihina secara acak, atau dimanfaatkan oleh politisi dan selebritas untuk tujuan mencari perhatian. Sebelumnya, Mahyar Tousi mengunggah foto delegasi G20, yakni Presiden FIFA Gianni Infantino, Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan, Perdana Menteri Kanada Justin Tredeau, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan pendiri World Economic Forum (WEF) Klaus Martin Schwab. Dalam unggahannya itu, Mahyar mempertanyakan pakaian yang dikenakan dengan kalimat yang tidak sopan. "Apa yang sedang dikenakan oleh para idiot ini?!" cuitannya yang telah dihapus.