Listyo Sigit Janjikan Anak Korban Tewas Bom Astana Anyar Masuk Polri

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 9 Desember 2022 12:29 WIB
Jakarta, MI - Peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung, pada Rabu (7/12) mengakibatkan 11 orang menjadi korban, yakni 10 anggota kepolisian dan seorang warga. Diketahui dari 10 anggota polisi tersebut, satu personel tewas akibat teror bom tersebut, yakni Aiptu Sofyan. Sementara korban lainnya mengalami luka-luka. Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, menjanjikan bakal mengurus seluruh anak mendiang Aiptu Sofyan. Selain itu, ia juga mengatakan putra sulung mendiang Sofyan yang kini duduk di bangku SMA, agar menjadi anggota Polri seperti ayahnya. Hal tersebut disampaikan Listyo secara langsung kepada istri Aiptu Sofyan dalam kunjungannya ke Rumah Sakit Immanuel Bandung, pada Rabu (7/12). Awalnya, Listyo menanyakan jumlah putra Aiptu Sofyan kepada pihak keluarga. Setelah mengetahui Aiptu Sofyan memiliki tiga putra di tingkat SD dan SMA, ia kemudian menjanjikan bakal mengurus pendidikan seluruhnya. "Ibu yang sabar, tenang, nanti masalah putra-putranya nanti kita yang urus. Yang paling besar tuh kelas berapa, SMA kelas 2 ya, yaudah nanti nerusin (polisi). Biar nerusin (Aiptu Sofyan)," kata Listyo, Jumat (9/12). Listyo menuturkan, kehadirannya di RS guna mendoakan serta memberikan dukungan dan motivasi kepada para korban dan keluarga. Ia juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada personel kepolisian, yang gugur dalam peristiwa teror bom bunuh diri Polsek Astana Anyar. "Serta untuk memberikan penghormatan kepada almarhum Aipda Sofyan yang telah gugur saat peristiwa bom bunuh diri," ungkapnya. Dalam kesempatan itu, Listyo mengingatkan kepada seluruh personel kepolisian, agar tetap menjalankan tugasnya secara profesional dalam memberikan rasa aman dan damai kepada seluruh masyarakat Indonesia. "Tetaplah kuat Bhayangkaraku. Apapun yang terjadi, teruslah semangat melaksanakan tugas pokok untuk melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat," pungkasnya. Sebelumnya, aksi bom bunuh diri itu terjadi di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung pada Rabu (7/12) pagi, sekitar pukul 08.20 WIB. Kapolrestabes Bandung, Kombes Aswin Sipayung mengatakan peristiwa itu terjadi saat jajaran Polsek Astana Anyar sedang melakukan apel pagi. Saat itu, Agus Sujatno (pelaku) masuk ke dalam polsek dengan mengacungkan senjata tajam dan menerobos barisan apel. Agus tewas di tempat dengan lubang di bagian punggung akibat efek ledakan. Diketahui, Agus merupakan mantan narapidana kasus terorisme yang baru bebas pada Maret 2021. Dia sebelumnya dipenjara karena menjadi perakit bom Cicendo pada awal 2017.