Begini Respons Komnas HAM Soal Bobby Nasution Sebut Kota Medan Anti LGBT

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 2 Januari 2023 18:27 WIB
Jakarta, MI - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengatakan tidak boleh ada diskriminasi terhadap warga negara. Hal itu disampaikan Komisioner Komnas HAM Anis Hidayah merespons pernyataan Wali Kota Medan Bobby Nasution, yang menyebut Kota Medan anti LGBT. "Setiap warga negara tidak boleh ada perlakukan diskriminatif berdasarkan ras suku agama, orientasi seksual dan sebagainya," kata Anis, Senin (2/1). Anis mengatakan, setiap warga negara memiliki hak yang sama dan kedudukan yang sama di hadapan hukum. Ia menyebut dalam Undang-undang HAM juga ditegaskan bahwa tidak boleh ada diskriminasi. "Segala tindakan yang berpotensi pada terjadinya diskriminasi, itu mesti diantisipasi dan dicegah, karena itu adalah jaminan konstitusi, tidak boleh ada perlakuan diskriminatif kepada kelompok tertentu, yang itu juga dijamin dalam Undang-Undang (UU) HAM," kata Anis. Anis mengatakan diskriminasi didefinisikan sebagai pembatasan, pelecehan, pengucilan, baik itu yang langsung maupun tidak langsung, yang didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, maupun keyakinan politik. Ia mengatakan, perilaku tersebut dapat berdampak pada pemenuhan HAM dari berbagai aspek. Karena itu, ia pun kembali mengatakan bahwa diskriminasi itu tidak boleh terjadi apalagi di negara hukum. "Berakibat pada pengurangan, penyimpangan, penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunakan hak asasi manusia, dan kebebasan dasar dalam kehidupan, baik itu individu maupun kolektif, dalam bidang ekonomi, politik, hukum, dan aspek kehidupan lainnya," ungkapnya. "Diskriminasi itu tentu tidak boleh terjadi dalam kehidupan kita yang merupakan negara hukum dan menghormati hak asasi manusia," jelasnya. Sebelumnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution menegaskan Kota Medan menolak adanya perilaku LGBT. Hal itu disampaikan usai melihat banyak pasangan sesama jenis saat perayaan malam tahun baru. Pemandangan tersebut dilihatnya saat berjalan dari Kantor Wali Kota Medan ke acara perayaan malam tahun baru di Jalan Raden Saleh. Bobby pun menegaskan agar warga Medan menghindari perilaku tersebut karena dinilai tidak sesuai dengan ajaran agama maupun budaya lokal. “Sepanjang saya jalan dari depan Kantor Wali Kota saya lihat kok yang cowok sama cowok (berpasangan), nggak ada ya, Kota Medan nggak ada LGBT, kita anti LGBT,” kata Bobby Nasution, Minggu (1/1). Ia mengatakan sikap anti LGBT adalah pesan dari tokoh-tokoh agama. “Tadi juga pesan dari tokoh-tokoh agama kita harus menghindari hal-hal seperti itu, kemaksiatan juga harus kita tekan, hal-hal yang di luar kebudayaan kita,” ujarnya. Ia juga mengatakan, tak ada satupun budaya di Medan yang memperbolehkan berpasangan sesama jenis. “Tidak ada satupun etnis di Kota Medan ini yang mengajarkan berpasangan sesama jenis, jadi kita timbulkan kebudayaan kita saja, baik itu dari sisi kebudayaan maupun dalam kehidupan sehari-hari, begitu juga dalam berpasangan,” ucapnya.