Masih Ingat Yuliana dan Yuliani? Bayi Kembar Siam Dioperasi Tahun 1987, Kini Jadi Doktor dan Dokter

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 22 Juli 2023 16:20 WIB
Jakarta, MI - Bayi kembar siam dempet kepala, Yuliana dan Yuliani, sempat menyita perhatian masyarakat Indonesia pada tahun 1987. Anak dari pasangan Tularji dan Hartini dari Tanjung Pinang ini, terlahir dengan kepala dempet secara vertikal (kraniopagus). Pada usia 2 bulan 21 hari, Yuliana dan Yuliani menjalani operasi pemisahan kepala di Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Yuliana dan Yuliani menjadi kembar siam pertama yang berhasil dipisahkan di Indonesia oleh dokter Indonesia. Kini keduanya pun menjalani hidup normal bahkan berhasil meraih mimpi. Dilansir dari berbagai sumber, Yuliana berhasil meraih gelar doktor, sementara Yuliani menjadi seorang dokter. Kesuksesan Yuliana dan Yuliani tak lepas dari peran seorang dokter bernama Padmosantjojo. Ia adalah dokter yang melakukan operasi pemisahan kepala Yuliana dan Yuliani, yang sekaligus mengangkat keduanya sebagai anak. Keberhasilan Padmo dalam melakukan operasi bayi kembar siam pada 21 Oktober 1987 itu, menjadi tonggak sejarah di bidang kedokteran Indonesia, khususnya bidang bedah saraf. Berkat ketelitiannya, Padmo berhasil memisahkan selaput otak (durameter) yang berlekatan dengan pisau bedah biasa dan mata telanjang. Bagi Padmo, operasi Yuliana dan Yuliani menjadi karya adiluhung (masterpiece) sepanjang sejarah kariernya. Tak hanya mengoperasi secara gratis, Padmo juga membawa Yuliana dan Yuliani beserta orang tuanya ke Jakarta. Ia bahkan mencarikan rumah untuk ditinggali keluarga tersebut. Kemudian, Panmo juga mendukung pemenuhan kebutuhan nutrisi si kembar dan memantau tumbuh kembang mereka selama di Jakarta. Dokter bedah saraf itu beranggapan bahwa hal itu perlu dilakukannya lantaran usia di bawah 5 tahun adalah fase penting bagi pertumbuhan otak. Setelah Yuliana-Yuliani dan orang tuanya kembali ke Tanjung Pinang, Padmo pun tetap memberikan dukungan dana untuk keperluan pendidikan keduanya. Kini Yuliana dan Yuliani telah tumbuh dewasa. Yuliani jadi dokter dari Universitas Andalas (Unand), Padang. Sementara Yuliana adalah doktor ilmu nutrisi dan teknologi di Institut Pertanian Bogor (IPB). Meski pernah menjalani operasi pemisahan kepala yang sangat berisiko, tetapi Yuliana dan Yuliani mampu bersaing, khususnya di bidang pendidikan dengan anak lain yang terlahir normal. Bahkan, capaian mereka terbilang luar biasa.