Tiga WNI di RS Indonesia Gaza yang Hilang Kontak dalam Keadaan Sehat

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 20 November 2023 22:24 WIB
Site Manager RS Indonesia di Gaza Nur Ikhwan Abadi (kiri), Ketua Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad, dan Presidium MER-C Faried Thalib (kanan) [Foto: Ant)
Site Manager RS Indonesia di Gaza Nur Ikhwan Abadi (kiri), Ketua Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad, dan Presidium MER-C Faried Thalib (kanan) [Foto: Ant)

Jakarta, MI - Ketua Presidium organisasi kemanusiaan MER-C, Sarbini Abdul Murad mengatakan, bahwa tiga relawan MER-C yang bertugas di Rumah Sakit Indonesia di Gaza dalam keadaan sehat, setelah serangan Israel terhadap rumah sakit tersebut.

"Sampai dengan hari ini, kami belum bisa berkomunikasi dengan teman-teman yang ada di sana," kata Sarbini dalam konferensi pers MER-C di Jakarta, Senin (20/11).

"Namun, menurut informan-informan kami yang ada di sana, menurut jaringan kami, bahwa tiga relawan MER-C insyaallah dalam keadaan sehat dan ada beberapa foto yang dikirim kepada kami dan mereka sekarang berada di Rumah Sakit Indonesia," tambahnya.

Sarbini menyebut, saat ini ada setidaknya 700 orang luka-luka yang sedang dirawat dan sekitar 5.000 orang, yang mengungsi di dalam RS tersebut, yang mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

"Jadi tidak ada alasan yang kuat bagi Israel untuk menyerang karena di dalam rumah sakit Indonesia terdiri dari pasien-pasien yang sedang dirawat," tandasnya.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (kemenkes) Gaza menyatakan 12 orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka, akibat serangan roket Israel di Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara pada Senin (20/11).

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengaku kehilangan kontak dengan tiga relawan warga negara Indonesia (WNI), yang berada di Rumah Sakit Indonesia di Gaza, setelah serangan Israel terhadap rumah sakit tersebut Senin (20/11) pagi waktu setempat.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha, mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk mengetahui kondisi relawan MER-C itu, dan mendesak gencatan senjata di Gaza.

"Berbagai upaya diplomasi terus dilakukan Menlu RI (Retno Marsudi) untuk mendesak gencatan senjata, mendorong akses yang lebih besar untuk bantuan kemanusiaan dan menekankan pentingnya pelindungan warga sipil dan fasilitas sipil seperti rumah sakit," kata Judha, Senin (20/11).

"Saat ini Menlu RI bersama beberapa Menlu negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) melakukan pertemuan maraton dengan negara-negara kunci untuk mendorong hal tersebut," tambahnya.

Judha mengungkapkan, pemerintah Indonesia mengutuk serangan yang dilakukan Israel terhadap RS Indonesia, dan mengatakan tidak ada alasan apa pun yang dapat menjustifikasi Israel menyerang rumah sakit dan mengorbankan warga sipil. (Rl/Ant)