Megawati Ultah, Jokowi Kirim Karangan Bunga Anggrek Bulan Ungu

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 23 Januari 2024 15:10 WIB
Presiden Jokowi mengirim karangan bunga ke kediaman Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Selasa (23/1). [Foto: ANTARA/Narda Margaretha Sinambela]
Presiden Jokowi mengirim karangan bunga ke kediaman Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Selasa (23/1). [Foto: ANTARA/Narda Margaretha Sinambela]
Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengirim karangan bunga anggrek bulan berwarna ungu, mawar putih, lili dan baby breath, pada hari ulang tahun Ke-77 Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, Selasa (23/1).

Karangan bunga tersebut, dikirim ke kediaman Megawati, Jl. Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Selain bunga, Jokowi juga menuliskan ucapan singkat di atas karangan bunga itu. 

"Selamat ulang tahun Ibu Megawati Soekarnoputri. Dari: Presiden Joko Widodo," tulis pesan di karangan bunga itu.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan Megawati peringati hari kelahirannya ini secara sederhana. Menurutnya, Presiden Ke-5 itu hanya menerima orang-orang terdekatnya saja.

"Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, ulang tahun Ibu Megawati diadakan secara sederhana, dan dihadiri oleh keluarga dan sahabat dekat beliau," kata Hasto dalam keterangannya di Jakarta.

Tak hanya itu, seluruh kader PDIP di berbagai daerah juga merayakan ulang tahun Megawati dengan kegiatan kebudayaan. Hasto mengatakan para kolega-nya akan membagikan tumpeng untuk masyarakat hingga melakukan penanaman pohon.

Lebih lanjut, Hasto pun mengingatkan peran Megawati dalam menjaga demokrasi Indonesia. Dia menyinggung soal isu perpanjangan masa jabatan 3 periode yang sempat digaungkan oleh orang-orang dekat Jokowi.

Hasto mengklaim, Megawati berani menolak permintaan perpanjangan masa jabatan itu meski membawa konsekuensi dalam ajang Pemilu 2024. Dia ingin ketokohan Megawati dalam menjaga amanat konstitusi harus dijadikan contoh.

"Dengan meneladani perjuangan beliau, maka berbagai intimidasi yang terjadi saat ini, justru menjadi pupuk semangat untuk semakin kokoh di dalam mewujudkan kedaulatan rakyat sebagai hukum tertinggi di dalam menentukan pemimpin," tuturnya.