Pembakaran Kotak dan Surat Suara di Papua Tengah, Polisi Ungkap Penyebabnya

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 13 Februari 2024 23:42 WIB
Sejumlah kotak suara dan surat suara dibakar, Senin (12/2).
Sejumlah kotak suara dan surat suara dibakar, Senin (12/2).

Jayapura, MI - Aksi pembakaran logistik pemilu berupa surat dan kotak suara di tiga distrik di Kabupaten Paniai, Papua Tengah, mengakibatkan proses distribusi logistik terkait Pemilu 2024 menjadi terhambat.

Diketahui, bahwa sekelompok orang dilaporkan telah membakar sejumlah kotak suara dan surat suara di tempat penyimpanannya di Distrik Kebo dan Distrik Yagai, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Senin (12/2).

Sehari sebelumnya, Minggu (11/2), aksi pembakaran logistik pemilu - yang ditempatkan di kantor distrik - juga dilakukan sekelompok orang di Distrik Baya Biru, Paniai.

Menurut polisi, tindakan itu diduga terkait kemarahan orang-orang yang kecewa karena lokasi pemungutan di lokasi tersebut dipindahkan ke Distrik Aradide 

"Akibat dari aksi pembakaran itu membuat proses distribusi logistik ke Distrik Baya Biru, Kabupaten Paniai, menjadi terhambat, kata Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri kepada wartawan di Jayapura, Papua, Senin (12/2).

Sampai Selasa (13/2) pagi Waktu Indonesia Timur (WIT), surat suara belum didistribusikan ke distrik tersebut, katanya.

Untuk itulah, Polda Papua meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Paniai untuk memastikan apakah mereka bisa mendistribusikan logistik pemilu untuk proses pemungutan suara pada Rabu (14/2).

Mathius Fakhiri mengakui bahwa pihaknya telah membahas dengan KPU tentang daerah-daerah di Papua yang disebutnya "rawan konflik".

Dari pembahasan itulah, sambungnya, KPU kemudian mempertimbangkan untuk memindahkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) ke daerah yang lebih aman.

Polda Papua akan menambah jumlah anggotanya ke dua distrik di Kabupaten Paniai, Papua Tengah, menyusul aksi pembakaran logistik pemilu di sana.

"Kami Polda Papua sudah perintahkan untuk segera mengirim perkuatan ke Paniai supaya tidak berulang," katanya.

Setelah peristiwa ini, Kapolda Papua mengingatkan aparat kepolisian di daerah rawan di Papua, yaitu di Puncak, Intan Jaya serta Nduga, agar meningkatkan kewaspadaan.

Sebelumnya, Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur Felani mengatakan, situasi dan kondisi di Distrik Baya Biru saat ini telah kondusif. Walaupun demikian, aparat keamanan tetap melakukan penjagaan untuk mengantisipasi aksi-aksi serupa.