Panglima TNI Buka Peluang untuk Sipil Bergabung jadi Pasukan Perdamaian di Palestina

Firmansyah Nugroho
Firmansyah Nugroho
Diperbarui 15 Juni 2024 23:41 WIB
Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto (Foto: Dok MI)
Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, menyatakan, masyarakat sipil (Indonesia) dibuka peluang untuk bergabung dengan pasukan perdamaian guna membantu warga Palestina yang menjadi korban genosida Israel di Gaza.

"Kemenlu yang akan mengatur," kata Agus, di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2024).

Menurut dia, salah satu satuan pasukan perdamaian yang dikirim pihaknya yaitu Batalyon Zeni yang bertugas membangun berbagai fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, rumah tinggal, tempat ibadah hingga tempat rehabilitasi.

Disebutkan juga Panglima TNI, Agus Subiyanto, menyiapkan tiga unit pesawat dan rumah sakit untuk menampung warga Palestina ke Indonesia.

Agus menambahkan, tempat-tempat tersebut nantinya akan diisi para tenaga ahli di bidangnya untuk melayani warga Palestina. Salah satunya adalah untuk rehabilitasi membutuhkan tenaga ahli di bidang pengobatan trauma atau trauma healing untuk para korban di Palestina.

"Nah, untuk rehabilitasi membutuhkan personel yang memiliki kemampuan psikologi untuk trauma healing. Mungkin bisa juga dari sipilnya," kata Agus.

Namun, Agus tidak menjelaskan secara rinci prosedur apa saja yang harus dilewati masyarakat sipil untuk bisa bergabung dalam pasukan perdamaian di Gaza.

Sebelumnya, TNI sudah menyiapkan 1.394 personel pasukan perdamaian untuk melaksanakan misi perdamaian di Gaza.

Agus juga memastikan, pihaknya menyiapkan tiga unit pesawat yang nantinya akan digunakan untuk mengangkut warga Palestina yang menjadi korban luka-luka.

Selain itu, TNI juga telah menyiapkan bantuan lanjutan untuk dikirimkan ke Gaza berupa KRI yang akan menjadi rumah sakit apung, alutsista tambahan hingga bantuan logistik.

Agus memastikan bantuan tersebut akan dikirimkan jika gencatan senjata telah terjadi di Gaza dan pihak TNI mendapatkan mandat dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).(Sar)

Topik:

gaza palestina tni