Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia Enggan Naik Mobil Antipeluru dan Waktu Singkat

Firmansyah Nugroho
Firmansyah Nugroho
Diperbarui 23 Juni 2024 17:46 WIB
Paus Fransiskus (Foto: Ist)
Paus Fransiskus (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus, akan berkunjung ke Indonesia pada awal September 2024. Namun dia tidak mau menggunakan mobil anti peluru. Bahkan dikhabarkan kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia pada awal September 2024 waktunya relatif singkat.

Kedatangan Paus Fransiskus disambut dengan antusias dan rasa bahagia, terutama oleh umat Katolik di Indonesia.

Pada kunjungannya tersebut, Paus diagendakan mengikuti sejumlah kegiatan, mulai dari acara kenegaraan bersama Presiden Joko Widodo, lawatan ke Masjid Istiqlal Jakarta, pertemuan dengan perwakilan Gereja Katedral Jakarta, hingga ibadah akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).

Untuk diketahui, Paus akan berada di Indonesia pada 3-6 September 2024 hanya tiga hari.

 Menurut Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignasius Suharyo, kunjungan Paus ke Indonesia kali ini terbilang sangat singkat. Berbeda dengan tahun 1989, ketika Paus yang sebelumnya juga pernah datang untuk kedua kalinya ke Indonesia.

Saat itu, Paus memiliki waktu yang lebih panjang, sehingga bisa meluangkan waktu bepergian ke daerah-daerah lainnya. 

"Karena, kali ini, Paus kan hanya hadir di Jakarta," kata Suharyo saat wawancara dengan wartawan, di Jakarta, Selasa (18/6/2024). 

"Sementara, ketika 1989 itu kan Paus 10 hari di Indonesia. Jadi yang dikunjungi bermacam-macam. Itu pasti beda," ujarnya.

Karena waktu yang singkat itu pula, Suharyo mengatakan, bahwa Paus mungkin tidak akan banyak berinteraksi dengan umat.

Dia pun mengimbau agar umat Katolik yang datang ke Jakarta untuk menyambut kedatangan Paus tidak berekspektasi secara berlebihan. 

"Nah itulah masalahnya ya, waktu. Kembali lagi, sewaktu saya ikut diajak Bapak Uskup Anton untuk mengumumkan kedatangan Paus itu saya mengatakan, saya yakin nanti banyak umat yang kecewa," ungkap Suharyo.

"Ya, rasa-rasanya belum disosialisasikan ke umat. Kalaupun sudah dijelaskan, tetapi belum bisa membayangkan. Karena memang protokol yang harus diikuti itu berbeda dengan kebiasaan kita," jelasnya.  

Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia, diagendakan mampir ke Istiqlal hingga GBK. Tidak mau naik kendaraan antipeluru. (Sar)