Komisi VIII DPR RI Akan Panggil Perusahaan Bis Yang Mengangkut Jemaah Haji

Zul Sikumbang
Zul Sikumbang
Diperbarui 11 Juni 2025 14:07 WIB
Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanul Haq
Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanul Haq

Jakarta, MI - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanul Haq menyatakan, Komisi VIII DPR RI akan memanggil dan mengevaluasi armada atau perusahaan bis terkait dengan pengangkutan jemaah haji dari embarkasi ke bandara, baik di Indonesia maupun di Arab Saudi.

"Kita akan cek ulang dan panggil transportasi yang ditunjuk dan akan kita tanya kepada Kementerian Perhubungan," kata Maman kepada monitorindonesia.com di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (11/6).

Ia menyebutkan, pemanggilan perusahaan bis yang berkaitan dengan transportasi darat karena dirinya mendapatkan kejadian yang membuat jemaah haji terlantar di Arab Saudi. Bis yang ditunjuk melakukan kegiatan diluar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Pada kasus transportasi di Arab Saudi, dirinya melihat beberapa perusahaan bis yang sudah dapat penunjukkan tapi di subkon (dalihkan). Yang mengerikan, sambungnya, banyak bis yang punya inisiatif "ngompreng". Indonesia menunjuk 8 syarika atau Event Organizer (EO).

"Seharusnya balik, misalnya dari Arafah, dia lihat ada penumpang lain dari negara lain, diambil untuk kepentingan sendiri. Kita mau telisik perusahaan mana saja. Kalau sekarang kan pakai syarika (semacam event organizer) menunjuk perusahaan bis mana, yang sopirnya harus bersertifikasi. Nah ini banyak sopir-sopirnya baru, musiman, mengambil keuntungan dan tak tahu peta," kata anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Ia menyebutkan, apa yang terjadi di Arab Saudi tidak tertutup kemungkinan juga terjadi di Indonesia.

"Itu pula yang kemungkinan yang terjadi di Indonesia. Dimana, armada tertentu yang mendapat penugasan tapi dialihkan kepada perusahaan lain. Ssaya akan cek karena jangan sampai jemaah haji yang sudah mendapatkan beberapa kejadian yang tidak mengenakkan di Arab Saudi, tiba-tiba begitu sampai di tanah air pun mendapat kejadian serupa seperti di Arab Saudi," tambah Maman.

Ia menegaskan, masalah transportasi untuk jemaah haji tidak hanya masalah pesawat semata, tapi transportasi darat juga penting untuk dievaluasi. 

"itu perlu koordinasi dan kom VIII perlu mengevaluasi bahwa haji itu bukan sekedar pesawat terbang tapi transportasi darat juga penting," pungkas Maman.

Topik:

Maman Imanul Haq Haji 2025 Komisi VIII