Kemnaker Wujudkan Pasar Kerja Inklusif dengan Prinsip No One Left Behind

Rizal Siregar
Rizal Siregar
Diperbarui 26 September 2025 09:41 WIB
Kepala Biro Humas Kemnaker, Sunardi Manampiar Sinaga. Foto: Rizal Siregar)
Kepala Biro Humas Kemnaker, Sunardi Manampiar Sinaga. Foto: Rizal Siregar)

Jakarta, MI - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menegaskan komitmennya untuk menciptakan pasar kerja yang inklusif, adil, dan bebas diskriminasi melalui kegiatan Media Briefing bertema “No One Left Behind: Inklusi untuk Semua”.

Acara ini resmi dibuka oleh Kepala Biro Humas Kemnaker, Sunardi Manampiar Sinaga.

Dalam sambutannya, Sunardi menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menjelaskan bahwa Media Briefing ini bertujuan untuk memberikan informasi resmi kepada publik mengenai kebijakan, strategi, dan implementasi inklusi ketenagakerjaan yang tengah dilakukan Kemnaker.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mensosialisasikan kebijakan dan program terkait inklusi pasar kerja, memberikan pemahaman tentang tantangan dan peluang yang ada, serta mendengar langsung pengalaman penyandang disabilitas sebagai narasumber,” ujar Sunardi, Jumat (26/9/2025).

Selain itu, Sunardi berharap kegiatan ini dapat memperkuat kemitraan dengan media massa dalam membangun opini positif mengenai pentingnya ketenagakerjaan yang inklusif.

Dalam Media Briefing ini, peserta mendapatkan materi dari empat narasumber utama, yaitu: Rinaldi Umar, Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan, Anggun Sintana, Direktur Bina Penempatan Tenaga Kerja Khusus, Ditjen Binapenta dan PKK dan Surya Lukita Warman sebagai Kepala Pusat Pasar Kerja.

Serta dua pekerja penyandang disabilitas rungu atau tuli yang membagikan pengalaman mereka di dunia kerja.

Dengan adanya perspektif langsung dari para penyandang disabilitas, Sunardi menekankan bahwa diskusi ini menjadi langkah penting dalam memperluas publikasi pesan positif mengenai kesetaraan di dunia kerja.

Sunardi menjelaskan bahwa hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang jelas dan akurat kepada peserta tentang kebijakan ketenagakerjaan inklusif.

 Selain itu, media massa juga diharapkan dapat membantu menyebarkan informasi positif terkait inklusi tenaga kerja kepada masyarakat.

“Kami ingin menumbuhkan kesadaran dan dukungan dari dunia usaha, pekerja, dan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan pasar kerja yang inklusif dan berkeadilan,” tegasnya.

Menurut Sunardi, Media Briefing ini bukan hanya sekadar forum diskusi, tetapi juga sarana komunikasi strategis untuk memperkuat komitmen semua pihak dalam membangun dunia kerja yang ramah dan tanpa diskriminasi.

“Dengan dukungan media massa dan seluruh pemangku kepentingan, kami yakin cita-cita mewujudkan pasar kerja inklusif sesuai prinsip No One Left Behind dapat tercapai,” tutupnya.

 

Topik:

inklusi ketenagakerjaan pasar kerja inklusif Kemnaker Sunardi Manampiar Sinaga