Ramai Seruan ‘HRD Blacklist’ Lulusan SMAN 1 Cimarga usai Mogok Sekolah Bela Teman Merokok

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 16 Oktober 2025 3 jam yang lalu
Protes Ratusan Siswa SMAN 1 Cimarga usai siswa Ditampar Kepala Sekolah (Foto: Instagram)
Protes Ratusan Siswa SMAN 1 Cimarga usai siswa Ditampar Kepala Sekolah (Foto: Instagram)

Jakarta, MI - Jagat media sosial tengah dihebohkan dengan aksi mogok belajar yang dilakukan ratusan siswa SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten. Para pelajar kompak menolak masuk kelas sebagai bentuk protes terhadap tindakan kepala sekolah yang menindak seorang siswa kedapatan merokok di lingkungan sekolah.

Aksi solidaritas ini viral di media sosial. Namun, gelombang dukungan tersebut justru menuai pro dan kontra di kalangan warganet. Sebagian menganggap aksi itu sebagai bentuk solidaritas berlebihan karena membela pelanggaran disiplin, sementara lainnya menilai itu sebagai bentuk perlawanan terhadap sikap otoriter sekolah.

Belakangan, isu ini semakin meluas di ruang publik. Sejumlah warganet menyerukan agar pihak Human Resource Development (HRD) perusahaan menandai lulusan sekolah tersebut sebagai catatan negatif. Terutama bagi mereka yang ikut aksi mogok sekolah. 

Beberapa akun media sosial bahkan secara terbuka mendorong perusahaan untuk menjadikan kasus ini sebagai "bahan pertimbangan" dalam proses rekrutmen. Beberapa pihak mengklaim bahwa HRD profesional sudah mulai "menyimpan" jejak digital insiden ini. 

"Beberapa HRD kenalan juga mulai ‘nyimpen’ jejak digital kasus ini sebagai ‘bahan’ pertimbangan kalau anak ini (dan denger-denger juga satu angkatan di SMA itu) ‘berkunjung’ ke perusahaan mereka,” tulis salah satu akun yang menjadi sorotan. 

Tak sedikit pula muncul seruan yang lebih ekstrem di media sosial, meminta agar seluruh siswa dari angkatan tersebut ditolak saat mengajukan permohonan magang atau melamar pekerjaan di kemudian hari.

Seruan itu muncul dari kekhawatiran publik terhadap moral dan kedisiplinan para pelajar yang dianggap tidak menunjukkan sikap bertanggung jawab, dengan harapan mereka menanggung konsekuensi atas aksi kolektif yang dilakukan.

Namun, hingga kini belum ada bukti konkret bahwa pihak HRD benar-benar akan menjadikan insiden ini sebagai bahan pertimbangan dalam proses rekrutmen mendatang.

Topik:

sman-1-cimarga mogok-sekolah hrd